Mengenal Lebih Dekat Suku Batin Penghuni Gunung Kerinci
Mengenal Lebih Dekat Suku Batin Penghuni Gunung Kerinci--
PAGARALAMPOS.COM - Suku Batin berdiam di sekitar Pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Bungo Tebo, Propinsi Jambi.
Wilayah tempat tinggal orang Batin meliputi Kecamatan Jangkat, Muara Siau, Bangko, Tabir, dan Muara Bungo. Selain suku Batin, wilayah Jambi juga sudah lama didiami oleh suku-suku lain, yaitu suku Kubu, suku Melayu Jambi dan suku Kerinci.
Masyarakat Batin mulai menempati tempat-tempat tersebut diperkirakan sekitar abad pertama Masehi.
Ada dua pendapat mengenai asal usul dari suku Batin, yaitu ada yang mengatakan berasal dari suku Kerinici.
BACA JUGA:12 Ribu Ton Beras Asal Thailand Untuk CBP Masuk Sumsel
Pendapat pertama didasarkan pada cerita rakyat setempat, nenek moyang orang Batin adalah suku bangsa Kerinci yang pindah dari kaki Gunung Kerinci ke daerah tempat tinggal mereka saat ini
Ada juga yang berpendapat dari suku Minangkabau.
Pendapat ini didasarkan pada beberapa hal, di antaranya adalah dari segi aksen, logat dan kemiripan kata dalam bahasa ketiga suku tersebut.
Masyarakat Batin termasuk dalam ketegori proto-Melayu. Kebudayaan Minangkabau sangat mempengaruhi suku Kerinci ke daerah tempat tinggal mereka.
BACA JUGA:Joncik-Yulius Bantu Korban Kebakaran Talang Padang
Kebudayaan Minangkabau yang sangat mempengaruhi suku Kerinci tersebut, juga terlihat pada kehidupan orang Batin.
Kebudayaan orang Batin merupakan perpaduan unsur-unsur kebudayaan Minangkabau dan Melayu Jambi. Misalnya, dalam hal berbahasa dan sistem kekerabatan.
Bahasa batin termasuk bagian dari bahasa Melayu Jambi, tetapi dialek bahasa Batin banyak dipengaruhi oleh bahasa Minangkabau.
Sistem kekerabatan orang Batin adalah matrilineal (garis keturunan ditarik dari pihak ibu). Dalam kehidupan sehari-hari, orang Batin lebih dekat dengan kerabat pihak ibu daripada kerabat pihak ayah.
BACA JUGA:KETAHUI DARI SEKARANG! Mulai Dari Bukit Gajah, Ternyata 12 Tempat ini Pernah Disinggahi 'Si Pahit Lidah'
Tetapi laki-laki tetap berperan sebagai kepala keluarga dalam rumah tangganya.
Di samping sistem pendidikan umum yang dijalankan di sekolah-sekolah, juga terdapat pendidikan dari madrasah-madrasah.
Sebuah dusun dihuni oleh sejumlah keluarga luas yang disebut piak. Setiap piak dikepalai oleh seorang ninik mamak. Pemimpin dusun yang bergelar rio diangkat berdasarkan hasil musyawarah dari seluruh ninik mamak.
Dalam menjalankan kepemimpinannya, rio didampingi oleh para ninik mamak.
BACA JUGA:Wow, Usai Terjadi Keributan dengan Komang Teguh, Kiper Thailand diberi Hukuman
Dengan demikian, segala keputusan rio haruslah diambil dengan persetujuan para ninik mamak dari piak yang ada di dusun tersebut.
Suku Batin memiliki ciri khas dalam mendirikan bangunan tempat tinggal mereka.
Persiapan pembangunan sebuah rumah baru dimulai pada saat lahirnya seorang puteri dalam keluarga tersebut.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: