Guernica, Sebuah Kanvas Besar dengan Gambar yang Menunjukkan Kengerian Perang

Guernica, Sebuah Kanvas Besar dengan Gambar yang Menunjukkan Kengerian Perang

PAGARALAMPOS.COM – Pada Juli 1936, jenderal Spanyol yang otoriter, Francisco Franco meluncurkan kudeta ‘semi-sukses’ untuk melawan republik demokratis Spanyol. 

Sepetak wilayah Spanyol berhasil jatuh di bawah kendali Franco, sementara sisanya dipertahankan republik. 

Saat ketegangan global meningkat di malam Perang Dunia II, perang saudara Spanyol dengan cepat menjadi masalah internasional: republik pun menerima bantuan dari Uni Soviet, sementara Franco diperkuat oleh Jerman dan Italia.

BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam

Pada 26 April 1937, anggota kru kapal perang Inggris, H.M.S Hood, menyaksikan pesawat tempur berkumpul di pantai Spanyol Utara. 

Mereka merupakan pasukan gabungan Jerman dan Italia yang memiliki misi untuk mengebom kota kecil Basque, di Guernica.

Serangan dimulai sekitar setengah lima sore dan berlangsung selama tiga jam. 

Ledakan besar dan pembakaran terjadi di kota yang tidak dijaga tersebut. Tak lama kemudian, berita ledakan menyebar. 

BACA JUGA:Asal Mula Suku Kisam, Budaya dan Agamanya

Koresponden perang, George Lowther Steer dari Times of London, bergegas ke Guernica dan menyampaikan laporan untuk memperingatkan dunia: 

“Pukul 2 pagi saat saya mengunjungi kota ini, pemandangannya sangat mengerikan. Api menyala dari ujung ke ujung”. 

Steer menyatakan, serangan itu tidak hanya dilakukan untuk tujuan militer, tetapi juga dimaksudkan untuk meneror warga sipil.

BACA JUGA:8 Wisata Palembang sebagai Kota Tertua di Indonesia yang Kaya akan Warisan Budaya

Sehari setelah serangan, Pablo Picasso sedang duduk di Café de Flore, Paris, dan membaca berita kekejaman tersebut di koran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: