6 Tips Aman Puasa Bagi Penderita Stroke
6 Tips Aman Puasa Bagi Penderita Stroke-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Banyak penderita penyakit kronis yang bertanya-tanya, apakah dirinya boleh puasa atau tidak, salah satunya penyakit stroke. Wajar saja, sebab pola makan dan minum waktu berpuasa berbeda dengan hari-hari lain.
Sementara, mungkin ada saja obat yang harus diminum rutin untuk mengendalikan penyakitnya. Lantas, apakah ini artinya penderita stroke tidak boleh berpuasa?
Simak ulasan lengkap beserta tips aman puasa di bulan Ramadan bagi penderita stroke berikut ini.
Apakah penderita stroke boleh puasa?
Penderita stroke boleh puasa tergantung pada kemampuan pasien dan harus mendapat izin dari dokter. Meski begitu, pada pasien dengan kondisi stroke berat umumnya tidak dianjurkan berpuasa.
BACA JUGA:10 Amalan Sunnah Rasulullah SAW di Bulan Ramadhan
Hal ini karena orang yang terkena stroke biasanya memiliki keterbatasan fisik dan membutuhkan perawatan khusus.
Intermittent fasting mengacu pada pengaturan pola makan yang mencakup puasa sekitar 12–36 jam.
Meski banyak penelitian yang membuktikan manfaat puasa bagi penderita stroke, risiko kekambuhan bisa saja terjadi jika puasa dilakukan tidak tepat.
American Academy of Neurology menyatakan bahwa puasa yang berkepanjangan justru dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke terutama pada seseorang yang memiliki riwayat pengentalan darah (hiperkoagulasi) dan wanita yang sedang mengonsumsi pil KB.
Sebagaimana Journal of the American Heart Association, kemungkinan kejadian stroke di bulan Ramadan terjadi akibat dehidrasi saat puasa, alias penurunan asupan cairan, peningkatan kekentalan darah, dan terjadinya trombosis.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Tempat Bukber di Kota Pagaralam, Enak dan Murah!
Untuk mencegah kekambuhan dan perburukan kondisi, ada beberapa tips aman berpuasa bagi penderita stroke yang bisa Anda lakukan, antara lain:
1. Berkonsultasi ke dokter sebelum puasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: