Karyawan Dihadang, Suplay Listrik Sempat Terganggu
Warga yang menghadang karyawan PLTU PT BPI dimediasi.-Ist-
LAHAT, PAGARALAMPOS.COM – Aksi penghalangan karyawan PLTU PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), yang hendak masuk kerja oleh sekelompok masyarakat, Selasa 28 Februari 2023 lalu, sempat berdampak pada kelancaran penyaluran listrik dari PLTU. Pasalnya penghalangan itu, persis ketika waktu pergantian shif kerja karyawan di bidang produksi.
Dengan adanya aksi penghadangan karyawan yang mau masuk kerja tersebut, aktivitas perusahaan listrik nasional tersebut jadi terganggu.
Sekelompok masyarakat itu diduga berasal dari keluarga empat security PT BPI, yang diserahkan pihak perusahaan ke Polsek Merapi. Sekelompok masyarakat itu menuntut, empat security PT BPI yang terlibat pencurian besi milik perusahaan Minggu 12 Februari 2023 sekira pukul 03.15 WIB lalu itu, segera dibebaskan oleh perusahaan.
"Sempat sedikit terganggu, karena karyawan dihalangi ketika mau masuk kerja. Namun setelah dimediasi oleh anggota Polsek Merapi, karyawan kita akhirnya bisa masuk bekerja," kata Tomi, Bagian Umum PT BPI, Rabu 1 Maret 2023 kemarin.
Seperti diketahui, PT BPI jadi salah satu penyuplai listrik terbesar di Pulau Sumatera, dengan kapasitas sebesar 2x110 mega watt. Jika karyawan dihalangi bekerja, PLTU tidak bakal tidak beroperasi, dan pilihan terakhir terpaksa harus dimatikan. Sedangkan jika sampai dimatikan, dibutuhkan waktu 24 jam hanya untuk menghidupkan mesin operasi.
"Ini baru pertama terjadi. Perihal ini sudah kita serahkan ke pihak kepolisian. Pihak perusahaan juga akan mencoba mendamping penyelesaian masalah pencurian besi tersebut, melalui jalur Retorative Justice (RJ)," terang Tomi.
Sebelumnya, Minggu 12 Februari 2023 sekira pukul 03.15 WIB lalu, empat security PT BPI diserahkan ke Polsek Merapi oleh pihak perusahaan, lantaran diduga lakukan pencurian limbah besi seberat 520 kilogram, dengan total kerugian capai Rp 2.600.000.
Keempat security PT BPI itu yakni, Roeky (27) warga Desa Sirah Pulau, Carlin (41) warga Kabupaten Muara Enim, Diswandi (35) warga Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat Selatan, dan Junaidi (50) warga Desa Prabu Menang, Kecamatan Merapi Timur. Keempat security tersebut diamankan oleh petugas Pam Ovit Polda Sumsel yang sedang lakukan pengamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: