Keterbatasan lahan pertanian dorong petani kreatif
Foto: Fahmi/ Pagaralam Pos SPOT FOTO: 'Pesona Alam' yang semula lahan pertanian kini menjadi Objek wisata terpadu, terletak di Dusun Cawang Lama Kelurahan Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara.--
Dikatakannya, komoditas unggulan ini membawa nama Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai produsen kopi terbesar di dunia.
BACA JUGA:UNSRI Kuhkuhkan Dua Guru Besar
Sumatera Selatan sendiri, lanjutnya, menyumbang produktivitas kopi yang cukup diperhitungkan dalam skala nasional.
Menurutnya tidak dapat dipungkiri, kopi juga telah menjadi bagian penting dalam kehidupan dan pengembangan kesejahteraan masyarakat di OKU Selatan.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Sumsel dan Poltekpar teken MoU
Dikatakan, untuk menjaga konservasi lahan, air dan keanekaragaman hayati kemudian menambah unsur hara lahan, pengendalian iklim mikro, penambahan cadangan karbon, menekan serangan hama dan penyakit dan tentunya sebagai peningkatan pendapatan bagi petani kopi.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan teknologi budidaya, lanjutnya, bantuan modal usaha dan wirausaha hasil bumi petani kopi, Inovasi dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Kondisi Kapolda Jambi Semakin Membaik Pasca Terjadinya Kecelakaan Helikopter
Lebah trigona sangat penting dalam proses penyerbukan bunga kopi namun trigona tidak termasuk ke dalam kegiatan GAP yang lebih focus pada unsur hara, pengendalian hama, gula madan pemangkasan kopi.
Dikatakan, akhir-akhir ini menjadi tren di tengah masyarakat OKU Selatan yang banyak dibudidayakan. Namun semangat yang besar ini tidak didukung dengan pengetahuan yang memadai.
Untuk itu di satu sisi upaya ini perlu didukung oleh berbagai pihak.
Secara ekonomi peternak madu menghasilkan tambahan pendapatan dan solusi mengatasi paceklik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: