Wagub Jabar Apresiasi Pelatihan untuk Siswa di SLBN A Citeureup

Wagub Jabar Apresiasi Pelatihan untuk Siswa di SLBN A Citeureup

---jabarprov.go.id -jabarprov.go.id

CIMAHI, PAGARALAMPOS.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi berbagai pelatihan yang diberikan untuk siswa disabilitas di SLBN A Citeureup. Sehingga siswa memiliki keahlian dan keterampilan untuk masa depan mereka.

Dalam kunjungan ke SLBN A Citeureup, Uu menyempatkan diri melihat hasil pencetakan Al-Quran Braille dan buku braille. Selain itu, dia juga berbincang-bincang dengan siswa SLB yang belajar menjadi montir kendaraan bermotor.

“Bangga ya. Ada yang bisa bongkar motor, bisa mengaji, dan keahlian lain yang belum tentu bisa didapat kalau tidak bersekolah. Siapa tahu setelah lulus buka bengkel. Keahlian mereka ini nantinya akan jadi bekal di masa mendatang,” katanya.

Wakil Gubernur (wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau kelas dan laboratorium di SLB Negeri Citeureup, Kota Cimahi, Rabu (15/2/2023). 

BACA JUGA:BNN RI Gelar Vaksinasi Booster Kedua untuk Tingkatkan Proteksi Tubuh

Ia mengapresiasi dan merasa bangga terkait prestasi dan keahlian yang dimiliki peserta didik di SLB Negeri Citeureup. 

"Saya hadir ke sini sebagai bukti bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tidak membedakan mana SLB mana SMA. Semua memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan karena itu adalah kewajiban kami," ungkap Wagub Uu Ruzhanul. 

"Dan saya merasa bangga mereka belajar di sini. Ada yang bisa bongkar motor, baca Qur'an, juga kemampuan-kemampuan yang lain sebagai bekal mereka di masa datang," imbuhnya. 

Ia menuturkan pula, para siswa di SLB tak hanya diberikan pendidikan yang bersifat duniawi, melainkan juga sesuai dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin, mereka mendapat pendidikan yang bersifat ukhrawi seperti tahfiz Qur’an. 

BACA JUGA:Indonesia dan Ekuador Komitmen untuk Perkuat Kerja Sama dalam War on Drugs

Oleh karena itu, diharapkan pada masyarakat yang memiliki keluarga atau anak difabel untuk selalu didorong mau belajar dalam meningkatkan potensi karena menurutnya, sekalipun sebagai difabel harus memiliki kemandirian dan keahlian. 

"Bagi masyarakat yang memiliki keluarga yang difabel tolong jangan dibiarkan di rumah, apalagi sampai disembunyikan karena malu, tetapi harus disuruh belajar," tuturnya. 

"Kita sebagai orangtua akan meninggal, di saat ada kita mereka terurus bisa terpenuhi kebutuhannya. Tapi di saat kita tidak ada sementara mereka tidak memiliki kemampuan, maka akan menjadi beban," ujar Uu. 

Oleh karena itu, selagi orangtua dan keluarga masih ada, mereka supaya diberi semangat dalam menggali kemampuan dan keahlian, salah satunya dengan dimasukkan ke SLB, insya Allah kehadirannya akan bermanfaat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jabarprov.go.id