Kemenag Bentuk Sindikasi Media PTKIN
Penyusunan Blue Print Sindikasi Media untuk Pengarusutamaan Moderasi Beragama-kemenag.go.id -kemenag.go.id
JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki potensi besar karena ada ribuan dosen dengan karya ilmiah yang mumpuni di bidang Islamic Studies. Jadi sudah seharusnya, PTKIN mampu menjadi rujukan utama sumber informasi keagamaan yang dibutuhkan masyarakat.
Kementerian Agama akan membentuk sindikasi media Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Sindikasi ini utamanya akan diorientasikan pada pengarusutamaan moderasi beragama.
Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan, PTKIN memiliki potensi besar karena ada ribuan dosen dengan karya ilmiah yang mumpuni di bidang Islamic Studies. Sudah seharusnya, lanjut pria yang akrab disapa Kang Dhani, PTKIN mampu menjadi rujukan utama sumber informasi keagamaan yang dibutuhkan masyarakat.
Pesan ini disampaikan Kang Dhani dalam Penyusunan Blue Print Sindikasi Media untuk Pengarusutamaan Moderasi Beragama. Giat yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, di Jakarta, 30 Januari - 1 Februari 2023, ini dihadiri peserta dari 58 PTKIN.
BACA JUGA:Badan Geologi Eksplorasi Sumber Daya Alam untuk Tingkatkan Potensi yang Ada
Mereka terdiri atas Wakil Rektor III/Wakil Ketua III dan Ketua Rumah Moderasi Beragama (RMB). Tujuannya, melakukan konsolidasi penguatan peran PTKIN sebagai motor penggerak moderasi beragama di Indonesia.
Kang Dhani menyebutkan, berbagai karya ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa PTKIN harus mampu direproduksi menjadi artikel populer dan konten audio visual yang menarik bagi generasi saat ini, hal tersebut tak lain guna menjawab tantangan zaman yang kian berkembang.
"Karena karakteristik Gen Z dan Gen Millenial ini berbeda dengan Gen X, mereka membutuhkan konten yang mudah diakses dan tidak melelahkan jika membacanya, jadi PTKIN melalui Rumah Moderasi Beragama harus mampu mereproduksi karya-karya populer dan mendesiminasikannya ke masyarakat umum," ujar Dhani yang juga Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini, Senin (30/1/2023).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, tantangan perkembangan zaman ini dapat dihadapi dengan sinergitas antar PTKIN dalam pengarusutamaan moderasi beragama di berbagai platform digital.
BACA JUGA:3.290 Calon Petugas Haji Ikuti Seleksi CAT dan Wawacara Tingkat Provinsi
Hal tersebut bertujuan agar masyarakat umum yang kini didominasi oleh Gen Z dan Gen Millenial dapat dengan mudah mengakses berbagai kanal informasi yang disediakan oleh PTKIN.
"Jika hal tersebut tidak kita lakukan, maka kita harus menerima konsekuensinya bahwa mahasiswa kita lebih menjadikan tokoh-tokoh intoleran sebagai ulama panutan mereka dibanding dosen dan ulama moderat yang menjadi guru-guru kita sendiri," terang Hamdi, panggilan akrabnya.
Para peserta dari 58 PTKIN menyepakati Rumusan Aksi yang akan ditindaklanjuti. Target semester pertama Tahun 2023, 58 PTKIN akan merealisasikan sindikasi media pengarusutamaan moderasi beragama.
Hadir juga dalam kegiatan ini, para Kasubdit, Staf Khusus Menteri Agama Nuruzzaman dan Wibowo Prasetyo, Tenaga Ahli Menteri Agama Hasanuddin Ali dan Mahmud Syalhout. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemenag.go.id