Dokter jelaskan penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan

Dokter jelaskan penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan

Penyakit Tropis Terabaikan -kemkes.go.id -kemkes.go.id

JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Istilah penyakit tropis mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. penyakit tropis adalah penyakit infeksi yang biasa terjadi di wilayah beriklim tropis, termasuk di Indonesia. Kondisi ini dapat terjadi akibat virus, bakteri, atau parasit.

Penyakit tropis juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, sumber air dan makanan yang terkontaminasi, atau agen pembawa patogen dari orang dan hewan yang terinfeksi (misalnya nyamuk). 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang termasuk Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) NDTs. Namun di Indonesia ada sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia.

NTDs adalah Penyakit yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.

BACA JUGA:Menparekraf dukung OLX Autos Indonesia Modification & Lifestyle Expo 2023 di Pameran Osaka Auto Messe Jepang

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan berdasarkan data Kemenkes RI, sebanyak 236 kabupaten/kota di 28 provinsi di Indonesia merupakan daerah endemis filariasis.

Sebanyak 9.906 kasus kronis filariasis tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

''Dari target sebanyak 93, hanya 72 kabupaten/kota yang mencapai eliminasi pada tahun 2021, dan baru ada 33 kabupaten/kota telah mendapatkan sertifikat eliminasi filariasis,'' ujarnya di Jakarta, Senin (30/1).

Prof. Dr. Taniawati Supali, M.Biomed dari FKM UI mengatakan penyakit kaki gajah ini ditularkan oleh larva yang ada di dalam nyamuk. Tahap awal orang terkena filariasis biasanya belum bergejala, masih normal.

BACA JUGA:7 Smelter Selesai, Menteri ESDM Targetkan 17 Smelter lagi Selesai Tahun 2023

''Ini yang susah untuk pengobatan tapi pasien bilang masih normal. Gejala awal demam ringan, itu yang menyebabkan mereka tidak sadar, kemudian bengkak, kempes, dan bengkak lagi dan tidak bisa kempes lagi,'' ucap Prof. Taniawati.

Untuk penyakit cacingan, di tahun 2021 terdapat 36,97 juta anak yang mendapatkan POPM.

Hasil survei evaluasi pasca pemberian obat cacing dari tahun 2017 hingga tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat 66 kab/kota yang memiliki prevalensi cacingan di bawah 5%, dan 26 kab/kota yang memiliki  prevalensi cacingan diatas 10%.

Schistosomiasis merupakan penyakit yang endemik di 28 desa di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kementerian Kesehatan, melalui Permenkes Nomor 19 Tahun 2018, menargetkan agar schistosomiasis dapat dieliminasi dari 28 desa tersebut pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemkes.go.id