Hadapi Potensi Krisis Pangan Global, Kementen : Teknologi Mekanisasi Pertanian Sangat Penting

Hadapi Potensi Krisis Pangan Global, Kementen : Teknologi Mekanisasi Pertanian Sangat Penting

Rapat Kerja (Raker) Teknis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2023-Tangkapan Layar-pertanian.go.id

JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Dunia sedang dihadapkan pada potensi krisis pangan global. Menyikapinya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap dengan melakukan intervensi teknologi mekanisasi Pertanian

“Intervensi teknologi mekanisasi sangat penting dalam meningkatkan produksi pangan nasional,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) Teknis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2023, di Jakarta, pada Kamis 26 Januari 2023 malam lalu. 

Untuk itu, Syahrul pun mendorong jajaran Ditjen PSP untuk memperluas penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di seluruh Indonesia. Salah satunya melalui program Taksi Alsintan.

"Saya berharap pada bulan Maret nanti, perluasan Taksi Alsintan sudah selesai. Taksi Alsintan harus kita implementasikan untuk membantu petani meningkatkan produksi," ujar Syahrul. 

BACA JUGA:Anak Sungai Musi Terancam Karena Eceng Gondok

Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Syahrul juga menyebutkan pentingnya tata kelola air serta mitigasi iklim dan cuaca di sektor pertanian.

Pemantauan cuaca dapat dilakukan dengan mengoptimalkan data dan informasi iklim dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG). 

Tantangan yang tengah dihadapi sektor pertanian Indonesia adalah alih fungsi lahan. Kementan telah melakukan berbagai upaya pencegahan sebagai tindaklanjut UU 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Syahrul meminta pemerintah daerah turut aktif demi mengurangi laju alih fungsi lahan. 

“Pemerintah daerah harus memiliki ketegasan serta perencanaan yang baik dalam menjaga lahan pertanian dan alokasi lahan untuk kegiatan pembangunan lainnya. Hal ini penting untuk dilakukan demi menjaga produktivitas lahan pertanian,” tegasnya. 

BACA JUGA:Palembang Banyak 'Kerete', Ini Pesan Dato Sulaiman kepada Pemoge

Terakhir, SYL berharap penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian dapat ditingkatkan menjadi skema dan pilihan yang paling mudah dalam memperluas cakupan usaha tani di seluruh Indonesia. Pemanfaatan KUR sangat membantu penyediaan alsintan secara mandiri oleh pelaku usaha sektor pertanian.

"Pakailah KUR untuk memperluas usaha tanimu. Ini yang saya sebut pakai gagasan tidak semua kegiatan harus pakai APBN. Terbukti berhasil karena KUR yang macet hanya 0,3 persen. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik," katanya.

Mengenai hal ini, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil menyampaikan terimakasih atas arahan Mentan SYL dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian Indonesia yang lebih kuat dan modern.

Dia mengungkapkan bahwa pada tahun ini, jajarannya telah menyusun program dan kebijakan yang disesuaikan untuk menghadapi tantangan krisis pangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: