Meski Sedikit Tergerus Dampak Resesi Global, Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh
Airlangga Hartanto--
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penurunan kemiskinan itu lebih disebabkan oleh faktor adanya bantuan sosial (bantuan sosial) dari pemerintah untuk masyarakat dibanding pembukaan lapangan kerja baru.
BACA JUGA:Kisah Kopka Azmiadi Sampai Sesak Napas Dipanggil Kasad TNI Dudung ke Jakarta
"Kalau penurunan itu, menurut saya karena bansos. Kalau lapangan kerja malah agak kontraproduktif karena selama ini penciptaan lapangan kerja lemah, tetapi untuk sektor pertanian dan perkebunan naik," ujar Trubus.
Menurut Trubus, selama pandemi para pekerja pabrik kembali ke desa untuk bekerja di sektor pertanian, perkebunan, dan UMKM.
Untuk itu, Trubus menyarankan agar pemerintah memprioritaskan sektor tersebut untuk mengantisipasi ancaman krisis global.
"Ke depan, pemerintah harus mendorong sektor pertanian dan perkebunan untuk menjadi tumpuan, dan jadi prioritas dalam hal pembangunan, pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Pertahankan Peringkat AAA dari Fitch Ratings
Trubus menambahkan bansos memang tetap menjadi andalan, meski penciptaan lapangan pekerjaan baru juga sangat mendesak.
Pemerintah harus menyadari sektor yang aman dan potensial dari gerusan krisis global seperti perkebunan, pertanian, UMKM, koperasi, dan teknologi.
"Namun, kalau sektor industri manufaktur, saya rasa agak berat," tambahnya.
Trubus menilai Bansos akan berfungsi untuk menggerakkan ekonomi di level masyarakat bawah, sehingga konsumsi dalam negeri bisa tetap terjaga. Kendati demikian, pemerintah juga diminta untuk melakukan perbaikan tata kelola, evaluasi dan pengawasan penyaluran bansos.
BACA JUGA:Kementerian PUPR Alokasikan Penyediaan Hunian IKN Rp 537 M Tahun Ini
"Bansos tetap jalan, mengapa? Karena bansos menjadi 'tumpuan' bagi masyarakat bawah, sekaligus menggerakkan ekonomi di bawah," pungkas Trubus.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: