Jangan Terpancing Isu Gunung Meletus
Foto : dok/pagaralampos.com Gunung Marapi di Sumbar erupsi, ketinggian abu 300 meter. 40 pendaki dilaporkan sedang berkemah saat Marapi erupsi dan berstatus waspada.--
PAGARALAM,PAGARALAMPOS.DISWAY.ID - Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Api Marapi diminta untuk tidak terpancing informasi hoaks terkait erupsi Gunung Api Marapi. Warga diminta untuk tetap tenang dan tidak panik, apalagi mendengarkan isu tidak benar yang beredar.
Diketahui jika sejak Sabtu 7 Januari 2023 lalu, hingga kini erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar terus berlanjut.
Terkait hal itu, Bupati Tanahdatar Eka Putra mengimbau masyarakat di Kabupaten Luhak Nan Tuo itu untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu tentang meletusnya Gunung Marapi.
“Kami imbau masyarakat Tanahdatar tetap tenang dan tidak panik serta tidak terpancing dengan isu-isu atau kabar bohong tentang meletusnya Gunung Marapi,” kata Eka Putra, Senin 16 Januari 2023.
BACA JUGA: HEBOH! Bayi Berusia 4 Bulan Ditemukan di Belakang Kosan Mahasiswi
Kendati demikian, Eka Putra tetap meminta masyarakat terutama yang bermukim di lereng Gunung Marapi seperti yang berada di Kecamatan Pariangan, Batipuh, X Koto, Sungaitarab, Salimpaung, dan Tanjungbaru untuk selalu waspada, jika sewaktu-waktu terjadi letusan gunung disertai dengan lontaran abu vulkanik beserta batu pijar.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berkegiatan atau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung dan dianjurkan untuk memakai masker. Tidak hanya itu, Eka juga mengimbau imam masjid, ustaz untuk membimbing jamaahnya berdoa agar terhindar dari bencana erupsi Gunung Marapi.
Setidaknya, terdapat lima kecamatan di Tanahdatar yang berada di kawasan Marapi. Kecamatan itu diminta tetap waspada pasca meningkatnya erupsi gunung marapi. Lima kecamatan yang berdekatan dengan gunung marapi tersebut diantaranya Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Sungaitarab dan Salimpaung.
Bahkan, beberapa jorong hanya berjarak satu kilometer dari puncak Marapi seperti Jorong Bulansariak, Labuahatan dan Batua di Nagari Sungaijambu, Kecamatan Pariangan. Selain meminta penghentian aktivitas, Satgas PB Nagari juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Sumsel Turun Menjadi 11,95 Persen
Berdasarkan laporan pihak nagari, sampai saat ini masyarakat masih beraktifitas seperti biasa. Bahkan masyarakat menilai erupsi masih dalam dalam batas wajar dan belum mengganggu, baik aktivitas maupun hasil ladang petani.
“Masyarakat disini menilai batuk-batuk Marapi hal yang wajar, malah petanda baik menghindari ledakan yang lebih besar. Biasanya ada tanda- tanda kalau Marapi meletus itu, salah satunya binatang akan turun kebawah seperti beruang dan burung,” ungkap Wali Nagari Sungajambu, Wilmen.
Meski demikian kata Wilmen, ia tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada akan potensi bencana yang lebih besar. “Kita tetap menghimbau masyarakat kita agar menghentikan aktivitas sementara.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: padek jawapos