Awal Tahun 2023, Harga TBS Turun

Awal Tahun 2023, Harga TBS Turun

ANGKUT: Salahsatu Petani sawit di Kabupaten Lahat saat mengangkut TBS sawit.-Foto: Ist-

LAHAT,PAGARALAMPOS.DISWAY.ID – Hingga penghujung tahun 2022 lalu, harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Sumsel terus turun. Hal ini tentunya berimbas pada harga jual TBS sawit petani di Kabupaten Lahat, yang mayoritas masih menjual TBS sawit kepada Raam (pengepul). Periode II bulan Desember 2022 lalu, untuk  TBS sawit umur 10-20 tahun Rp 2.512,55/Kg, harga tersebut lebih rendah dari bulan November periode I yang masih diharga Rp 2.631,30/Kg.

Turunnya harga TBS ini diperkirakan imbas dari turunnya harga jual Crude Palm Oil (CPO). Padahal, saat ini produksi buah tengah alami penurunan. Karena banyak kebun sawit baik perusahaan maupun sawit rakyat, tengah lakukan peremajaan (raplanting). “Iya, turun jika dibanding periode sebelumnya. Untuk diawal Januari ini, masih ikuti harga TBS periode II Desember 2022 lalu. Kemungkinan esok atau lusa harga TBS terbaru akan dikeluarkan Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel,” terang Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Angraini SStp, Selasa (10/1).

Harga TBS sawit periode II bulan Desember 2022 meliputi, TBS sawit umur 10-20 tahun Rp 2.512,55/Kg, turun Rp 118,75/Kg dari periode sebelumnya. Sedangkan untuk umur 3 tahun Rp 2.195,00/Kg, umur 4 tahun 2.250,48/Kg, umur 5 tahun Rp 2.301,40/Kg, umur 6 tahun Rp 2.346,72/Kg, umur 7 tahun Rp 2.387,42/Kg, umur 8 tahun Rp 2.424,55/Kg, umur 9 tahun Rp 2.456,02/Kg, umur 21 tahun Rp 2.480,16/Kg, umur 22 tahun Rp 2.452,27/Kg, umur 23 tahun Rp 2.419,20/Kg, umur 24 tahun Rp 2.381,45/Kg, dan sawit umur 25 tahun Rp 2.298,66/Kg. “Penurunan harga terjadi untuk seluruh umur jual TBS sawit. Itu untuk harga jual di pabrik, saat ini masih banyak petani yang jual ke Raam, biasanya harganya lebih turun lagi,” ujarnya.

Sementara, Bostandi, petani sawit di Kecamatan Kikim Barat menuturkan, harga TBS sawit saat ini masih belum stabil, masih naik turun. Padahal saat ini tengah musim buah sedikit, ditambah banyak kebun sawit yang lakukan peremajaan. Apalagi sampai saat ini, pemerintah belum bisa menertibkan keberadaan Raam nakal, sehingga terkesan kian mencekik petani sawit.

BACA JUGA:Pimpin Apel Terakhir di Mapolres Pagar Alam, Ini Pesan AKBP Arif Harsono

“Belum tahu naik atau tidak. Kita tunggu dulu ketetapan harga dari Dinas Provinsi Sumsel dulu. Kami berharap raam nakal bisa ditertibkan, jadi disaat harga turun, petani bisa menjual TBS sawit sesuai harga ketetapan Dinas Perkebunan Sumsel,” tuturnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait