'Kudok Betelugh' Pisau Suku Besemah, Senjata Tradisional Suku Di Sumsel?

'Kudok Betelugh' Pisau Suku Besemah, Senjata Tradisional Suku Di Sumsel?

Kuduk Betelugh senjata khas masyarakat besemah-reri-Pagaralampos.com

PAGARALPOS.COM - Selain memiliki aset wisata alam yang luar biasa seperti Gunung Dempo (3159 mdpl), puluhan air terjun, dan puluhan situs megalitikum.

Kota Pagar Alam ternyata juga memiliki warisan budaya yang sangat menarik berupa senjata sejenis parang yang sering disebut 'Kudok Betelugh' oleh masyarakat setempat.

Kudok betelugh yaitu senjata tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Suku Pasemah, khususnya masyarakat Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. 

Senjata ini sering digunakan masyarakat untuk berkebun dan membantu masyarakat dalam beraktivitas.

Senjata ini memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan senjata tradisional daerah lain yaitu ujung pisaunya sangat runcing dan pada bagian gagang atau pegangannya berbentuk bulat.

itulah yang menyebabkan senjata ini disebut kuduk betelugh atau kuduk betelur, Karena bentuknya dan ciri khasnya yang tidak ditemukan pada senjata lain di suku-suku di Indonesia umumnya dan sumsel khususnya. 

Keunikan tersebutlah yang menjadi daya tarik dari senjata ini, sehingga mereka yang datang ke Pagaralam pasti mencari senjata ini untuk dijadikan suvenir.

Tak lengkap rasanya jika sebuah senjata tidak memiliki sarung atau pembungkusnya.

Nah untuk Kuduk Betelugh ini biasanya dijual satu pasang yaitu kuduk beserta sarungnya, senjata ini sangat tajam dan dibuat dari besi pilihan. 

Kuduk betelugh biasanya dibuat dari bahan dasar plat baja mobil, sedangkan sarungnya terbuat dari kayu limau yang memang khusus dibuat untuk sarung senjata ini.

BACA JUGA:Selain Keturunan Cina, Suku di Sumsel Juga ada Keturunan Majapahit.

BACA JUGA:4 Makam di Puncak Gunung Salak, Selain Ada Sunan Juga Ada Seorang Pangeran!

BACA JUGA:Pajajaran Tidak Pernah Bisa Ditaklukan Majapahit, Malah tahun 1518 Hancur Diserang Demak! 

Kuduk biasanya dipasarkan dengan harga yang berkisar antara Rp 70.000 sampai Rp 150.000 dipasar-pasar tradisonal dalam kota Pagarlam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: