Dikenal Teladan, H Anawi bin Riajib Tutup Usia
KUBUR: Wabup Lahat, Haryanto SE MM MBA ketika mengubur jenazah Almarhum H Anawi bin Riajib.-Foto: Heru/Pagaralam Pos-
LAHAT,PAGARALAMPOS.CO - Sosok teladan bagi keluarga, yang keras dalam mendidik anak-anaknya, kini sudah meninggalkan H Haryanto SE MM MBA dan keluarga besar.
Meski masih dirundung duka mendalam, Wabup Lahat sudah mengikhlaskan kepergian almarhum ayahandanya, H Anawi bin Riajib, yang meninggal dunia diusia 86 tahun, Sabtu (11/9) sekitar pukul 01.00 WIB, setelah sempat dirawat di RSUD Lahat dan RS di Palembang.
Almarhum dimakamkan di kampung halamannya, persis disebelah makan istrinya almarhumah Cik Awa binti Remuding, Sabtu (10/9) ba'da Dzuhur di TPU Desa Jadian Baru, Kecamatan Mulak Sebingkai. Kepergaian almarhum yang meningalkan sembilan orang anak, 23 cucu dan 15 cicit, tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, namun juga bagi warga di Kabupaten Lahat. Terbukti ratusan pentakziah saat itu, beriring-iringan mengantar kepergian almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Kami seluruh keluarga besar, sudah ikhlas dengan kepergian almarhum. Kami mohon doa ,agar almarhum mendapatkan tempat di sisi Allah SWT," ujar Haryanto, sebelum menyolatkan jenazah ayahandanya.
Bagi Haryanto, ayahanda merupakan sosok yang paling dihormati, teladan bagi keluarga. Meski tinggal di Desa, almarhum merupakan sosok yang ingin anak-anaknya maju. Ingin semua anaknya mengenyam pendidikan, meskipun saat itu dalam kondisi susah.
BACA JUGA:Pinta RT Giatkan Penagihan
"Ada sembilan orang anak yang harus almarhum didik dan sekolahkan. Hanya usaha jasa pengilingan padi dan sopir angkot Desa, tapi almarhum berhasil mengantarkan kami ke jenjang pendidikan tinggi," kenang Haryanto.
BACA JUGA:Bus Marlin Terperosok di Jalan Rusak, Jalan Lintang Kanan-Pendopo Sempat Macet
Haryanto menuturkan, perjalannya hingga Ia menjadi wakil Bupati Lahat, juga tidak lepas dari perjuangan sang ayah.
BACA JUGA:Tolak Kenaikan BBM, Partai PKS Pagaralam Bagikan Pertalite
Keberanianya dan tekad untuk bisa hidup sukses, muncul ketika Haryanto masih remaja. Almarhum saat itu seorang Riye di desa Jadian, yang kebetulan sedang dikunjungi Bupati Lahat. Almarhum memberikan kesempatan kepada Haryanto untuk berikan sambutan sebagai Ketua Karang Taruna.
"Saat saya masih SMA dan kuliah, saya merasakan bagaimana perjuangan almarhum mencari uang agar anaknya bisa sekolah. Dulu dari desa ke Lahat masih sulit ditempuh, jalan masih tanah, tapi beliau selalu berusaha untuk melihat saya, sambil memberi uang untuk biaya sekolah," tuturnya.
Bupati Lahat, CIk Ujang SH yang mewakili pentakziah mengatakan, Ia tahu betul rasanya kehilangan orang tua tercinta. Karena itu, Ia berharap kepada Wabup Lahat dan keluarga besar, semuanya bisa ikhlas. Apalagi melihat almarhum memang sudah berusia lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: