Produksi Padi Mengalami Penurunan

Produksi Padi Mengalami Penurunan

Foto : Panen padi-ilustrasi-net

PAGARALAMPOS.COM - Produksi padi di wilayah Kota Pagar Alam mengalami penurunan. Hal ini diakui Kepala Dinas Pertanian Kota Pagar Alam Gunsono Mekson SE MM melalui Kabid Tanaman Pangan Sulhadi SP.

Dirinya mengakui hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya disebabkan dampak perubahan iklim yaitu kemarau yang terjadi. 

"Akibatnya berdampak pada luas panen sepanjang 2020," akunya.

Juga mengalami penurunan luas lahan baku sawah (LBS) menurut ATR BPN. Sehingga berdampak terhadap penurunan target produksi 2020.

Sulhadi menyebutkan, jika areal sawah di wilayah Kota Pagar Alam mencapai 3 ribuan hektar lebih detailnya 3.338,29 Ha. Dari jumlah tersebut Pemkot Pagar Alam melalui Dinas Pertanian berupaya memaksimalkan luas panennya.

Dengan kata lain, dalam kurun setahun bisa 2 atau tiga kali panen. Pada 2020, terekam untuk luas panen mencapai 8 512 ha dengan provitas 52,04 kw/ha dengan produksi tembus 44,290 ton Gabah Kering Panen (GKP).

Jika dibandingkan produksi GKP pada tahun lalu, memang terjadi penurunan produksi beras atau gabah kering giling. "Di 2020 produksi GKP sebanyak 44,290 ton turun dibandingkan produksi pada 2019 lalu yang tembus 45,420 ton" bebernya.

Jika dikaitkan dengan RI masuk daftar tingkat kelaparan cukup serius, tidak demikian di Kota Pagar Alam. Namun hal ini tidak berpengaruh terhadap ketersediaan pangan di Kota Pagar Alam.

Belum lagi program program di sektor pertanian yang menjadi fokus Walikota sekarang. "Seperti bantuan benih padi hingga bantuan Alsintan kepada kelompok tani yang belum lama ini telah kita bagikan," pungkasnya seraya mengatakan bahwa tahun tahun sebelumnya kota Pagar Alam mengalami surplus beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: