Pemkot PGA

Menguak Asal Usul dan Sejarah Kaum Romani, Benarkah dari India?

Menguak Asal Usul dan Sejarah Kaum Romani, Benarkah dari India?

Menguak Asal Usul dan Sejarah Kaum Romani, Benarkah dari India?-pagaralam pos-kolase

Bahkan, beberapa raja dan pejabat memberikan surat perlindungan untuk memfasilitasi perjalanan mereka. 

Namun seiring waktu, penerimaan berubah menjadi kecurigaan dan diskriminasi. 

Gaya hidup nomaden, perbedaan budaya, dan warna kulit mereka membuat masyarakat Eropa menaruh prasangka buruk terhadap kaum ini.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Sahu: Jejak Budaya Leluhur dari Halmahera Barat!

Istilah “gipsi” yang selama ini digunakan sebenarnya berasal dari kesalahpahaman bahwa mereka berasal dari Mesir. 

Anggapan ini muncul karena kulit mereka yang lebih gelap dan gaya hidup berpindah-pindah yang dianggap eksotis. 

Dalam berbagai literatur lama, disebutkan bahwa mereka adalah orang Mesir yang diusir karena menolak melindungi bayi Yesusa myth yang kemudian memperkuat stigma negatif terhadap mereka.

Jumlah populasi Romani di dunia sulit dipastikan karena banyak yang enggan mencantumkan identitas etnis dalam sensus resmi, khawatir terhadap diskriminasi. 

BACA JUGA:Sejarah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali: Dari Lapangan Terbang Sederhana Menjadi Gerbang Wisata!

Namun diperkirakan ada sekitar 10 hingga 14 juta orang Romani di Eropa, dengan populasi terbesar berada di Balkan, Eropa Tengah, Rusia, serta negara-negara seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman. 

Di luar Eropa, sekitar satu juta tinggal di Amerika Serikat dan ratusan ribu lainnya di Brasilhasil dari deportasi paksa pada masa kolonial Portugis.

Sepanjang sejarahnya, Romani menghadapi berbagai bentuk penindasan. 

Di Inggris, pada abad ke-16, mereka dilarang tinggal dan bahkan dihukum kerja paksa. 

BACA JUGA:Sejarah Suku Baduy: Penjaga Tradisi Leluhur di Tengah Arus Modernisasi!

Di Rumania, mereka diperbudak selama berabad-abad. Tragedi terbesar terjadi pada masa Nazi Jerman, di mana antara 250.000 hingga 500.000 Romani dibantai dalam genosida yang dikenal sebagai Porajmos. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: