Rencana Evakuasi Warga Gaza oleh Prabowo Menuju Indonesia: Mendapat Dukungan DPR, Namun Ditentang MUI
Presiden RI Prabowo Subianto usai bertemu Presiden UEA Mohamed bin Zayed di Abu Dhab-Foto: Detik.com-
PAGARALAMPOS.COM - Presiden Prabowo Subianto mengajukan rencana untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan brutal tentara Israel. Warga yang dievakuasi nantinya akan mendapatkan perawatan medis di Indonesia, yang memiliki fasilitas yang lebih memadai dibandingkan dengan rumah sakit darurat yang saat ini ada di Gaza.
“Kami siap menerima para korban yang terluka, dan segera mengirim Menteri Luar Negeri untuk berdiskusi dengan pemerintah Palestina dan pihak terkait mengenai pelaksanaannya, agar kami dapat mengevakuasi mereka,” ujar Prabowo.
Dalam rencananya, Prabowo menyebutkan akan ada 1.000 warga Gaza yang akan dijemput pada gelombang pertama, dan pesawat telah disiapkan untuk melakukan penjemputan.
BACA JUGA:Warisan Arkeologi Gaza di Ambang Kehancuran Akibat Perang
Secara prinsip, semua pihak, termasuk dari Palestina, setuju dengan rencana evakuasi ini. Selain itu, evakuasi tersebut akan bersifat sementara. Setelah warga Palestina pulih dan situasi di Gaza kembali kondusif, mereka akan kembali ke tanah air mereka.
“Mereka akan berada di sini hanya sementara hingga kondisi mereka pulih. Ketika sudah sehat kembali dan situasi di Gaza memungkinkan, mereka akan kembali ke tempat asal mereka. Itu adalah sikap pemerintah Indonesia,” terang Prabowo.
Untuk merealisasikan rencana ini, Prabowo menekankan pentingnya berkonsultasi dengan para pemimpin negara-negara Timur Tengah.
BACA JUGA:Jejak Sejarah di Gaza: Ancaman Kehancuran akibat Konflik Berkepanjangan
Rencana ini berbeda jauh dengan pernyataan yang sebelumnya diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta. Anis pernah menyatakan bahwa warga Gaza tidak akan direlokasi ke Indonesia.
Sebaliknya, Indonesia akan berupaya membangun perkampungan, rumah sakit, dan sekolah di Gaza agar warga setempat bisa beraktivitas dengan lebih baik, sekaligus tetap mendapatkan pengobatan di tanah mereka sendiri.
“Kalau pemindahan itu tidak akan terjadi, ada atau tidaknya program Kampung Indonesia, itu tetap tidak akan dilaksanakan,” jelas Anis saat ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Anis juga mengungkapkan bahwa Kementerian Luar Negeri bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), MUI, dan organisasi relawan lainnya sedang merencanakan pembangunan kembali Gaza setelah konflik.
BACA JUGA:Apakah Kebakaran Los Angeles Lebih Menghancurkan Daripada Kehancuran Gaza?
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri RI juga membantah adanya kesepakatan mengenai pemindahan warga Gaza ke Indonesia. Juru Bicara Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat, menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak pernah membahas atau menyepakati isu tersebut dengan pihak mana pun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
