Pemkot PGA

Rambut di Kalangan Biarawan Tibet Potong Total untuk Menolak Dunia Materi

Rambut di Kalangan Biarawan Tibet Potong Total untuk Menolak Dunia Materi

Rambut di Kalangan Biarawan Tibet Potong Total untuk Menolak Dunia Materi--

BACA JUGA:Rambut Panjang Lurus dalam Budaya Dayak Antara Keanggunan dan Simbol Keturunan

Bukan karena kehilangan rambut, tetapi karena kesadaran bahwa jalan yang dipilih bukan lagi jalan duniawi.

Ini adalah pilihan untuk hidup dalam kesederhanaan ekstrem.

Di luar maknanya yang spiritual, tradisi ini juga menyampaikan pesan sosial yang kuat. 

Di tengah dunia yang semakin terobsesi dengan penampilan, para biarawan Tibet memberikan kontras yang tajam melepaskan segala bentuk hiasan tubuh, termasuk rambut. 

BACA JUGA:Gaya Rambut Gimbal Suku Rastafari Bukan Sekadar Fashion, tapi Filosofi Hidup

Mereka tidak menolak estetika, tetapi menempatkan nilai pada kedalaman, bukan permukaan.

Kepala gundul menjadi semacam manifesto diam bahwa ketenangan jiwa lebih penting dari tampilan luar. 

Di sinilah kekuatan sesungguhnya berada—bukan pada rambut yang rapi, tetapi pada batin yang sunyi.

Rambut, dalam berbagai budaya, sering dihubungkan dengan kekuatan, identitas, bahkan kesucian. 

BACA JUGA:Model Rambut Curly Shag – Gaya Bergelombang dengan Lapisan Tak Simetris, Terkesan Effortless!

Namun di Tibet, kekuatan justru lahir dari keberanian untuk melepaskannya. 

Dalam ritual pemotongan itu, terdapat filsafat mendalam tentang hidup dan kemelekatan.

Potong rambut, potong ego. 

Gundul, bukan karena dipaksa, tapi karena sadar. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: