Pemkot PGA

Menyelami Cungkring: Kuliner Khas Bogor yang Sarat Rasa dan Nilai Budaya !

Menyelami Cungkring: Kuliner Khas Bogor yang Sarat Rasa dan Nilai Budaya !

Menyelami Cungkring: Kuliner Khas Bogor yang Sarat Rasa dan Nilai Budaya !-pagaralampos-kolase

PAGARALAMPOS.COM - Dikenal sebagai Kota Hujan karena intensitas curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, Bogor menyimpan lebih dari sekadar keindahan alamnya.

Kota ini juga kaya akan tradisi kuliner yang unik dan bersejarah, salah satunya adalah cungkring—sajian khas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat lokal.

Cungkring merupakan makanan tradisional yang berbahan utama bagian-bagian tertentu dari sapi seperti kikil, kaki, hingga kepala.

Bagian-bagian tersebut direbus hingga empuk, lalu disajikan bersama lontong, tempe goreng, keripik, dan siraman bumbu kacang yang gurih dan sedikit manis. Cungkring biasa disantap sebagai menu sarapan oleh warga Bogor.

BACA JUGA:Lezatnya Cita Rasa Lombok: Ragam Kuliner Khas Suku Sasak yang Wajib Dicoba

Berbeda dengan olahan kikil pada umumnya, cungkring memiliki karakter bumbu yang lebih pekat dan bercita rasa kuat. Selain itu, proses pembuatannya masih dilakukan secara tradisional, diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu penjual cungkring yang melegenda adalah Cungkring Pak Jumat yang telah berjualan sejak tahun 1975 di Jalan Suryakencana, Bogor.

Lokasi ini kini menjadi salah satu pusat kuliner yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dan warga lokal, sekaligus menjadi simbol eksistensi kuliner klasik di tengah kota yang terus berkembang.

Menurut Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Bogor telah lama menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan dan budaya sejak era kolonial.

Keberagaman pengaruh budaya ini turut membentuk khazanah kuliner yang kaya, termasuk hadirnya cungkring sebagai salah satu warisan tersebut.

Cungkring mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bogor yang menghargai setiap bagian dari hewan ternak, menjadikannya simbol dari kearifan lokal dalam mengelola sumber daya secara efisien dan kreatif.

Lebih dari sekadar hidangan, cungkring juga menjadi representasi ketangguhan kuliner tradisional dalam menghadapi derasnya arus modernisasi.

Di tengah tren makanan instan dan gaya hidup serba cepat, eksistensi cungkring menjadi bukti bahwa masakan tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait