Pemkot PGA

Inflasi Nasional Mencapai 1,65 Persen, Bawang dan Cabai sebagai Faktor Utamanya!

Inflasi Nasional Mencapai 1,65 Persen, Bawang dan Cabai sebagai Faktor Utamanya!

Inflasi Nasional Mencapai 1,65 Persen, Bawang dan Cabai sebagai Faktor Utamanya-ist-

PAGARALAMPOS.COM - Walikota Pagar Alam, Ludi Oliansyah, diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Agus Ahmad, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, berlangsung secara daring di ruang rapat Besemah III Setdako Pagar Alam pada hari Senin (14/04).

Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir. Dalam arahannya, Tomsi mengajak seluruh Kepala Daerah untuk aktif melakukan penanaman sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

Ia menegaskan bahwa jika tidak direncanakan dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan harga komoditas, terutama bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit, yang sering menjadi pemicu inflasi di daerah.

BACA JUGA:Waspada! Inflasi Bisa Menguras Tabungan Anda, Ini Cara Bank Sentral Mengatasinya!

"Tak perlu terlalu luas, yang penting bisa memenuhi kebutuhan di kampungnya masing-masing. Yang terpenting adalah mampu mengendalikan harga komoditas seperti bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit," ungkap Tomsi Tohir.

Dalam paparannya, Kepala Daerah Pusat Statistik RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menginformasikan perkembangan harga pada minggu kedua bulan April.

Ia menyampaikan bahwa inflasi Year-on-Year (Maret 2025 dibanding Maret 2024) mencapai 1,03%, sementara inflasi Month-on-Month (Maret 2025 dibanding Februari 2025) sebesar 1,65%.

BACA JUGA:Rahasia Bitcoin: Mengapa Mata Uang Digital Ini Bisa Kalahkan Inflasi dan Emas?

"Inflasi bulanan di Maret 2025 relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan Maret 2024. Sementara itu, inflasi tahunan Maret 2025 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya namun lebih rendah dibandingkan Maret 2024," jelas Amalia.

Lebih lanjut, Amalia menambahkan bahwa inflasi bulan ke bulan tidak hanya disebabkan oleh makanan, minuman, dan tembakau, tetapi juga akibat berakhirnya diskon listrik sebesar 50%, yang membuat harga listrik yang diterima konsumen menjadi lebih tinggi dibandingkan bulan Februari. 

Setelah mengikuti rapat koordinasi, Agus Ahmad, menekankan beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian bersama terkait isu inflasi, meskipun saat ini inflasi di Pagar Alam masih dalam kendali.

BACA JUGA:Rumuskan Strategi Pengendalian Inflasi 2025

Agus Ahmad, mengingatkan agar dinas-dinas terkait terus berupaya menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, terutama bawang dan cabai, agar tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: