Namun, setelah digunakan, posisi ini justru cukup mudah dibaca oleh pengemudi. Kabinnya memang sederhana, tetapi fungsional.
Ruang kepala dan kaki masih tergolong lega untuk ukuran city car, sementara posisi duduk yang sedikit tinggi memberikan visibilitas lebih baik ke depan.
Dari sisi fitur, Suzuki S-Presso membawa perlengkapan yang cukup untuk kelasnya.
BACA JUGA:Menggenggam realme GT 8 Pro Dream Edition, Flagship Impian dengan Performa Tanpa Kompromi!
Sistem keselamatan seperti dual airbag, ABS, dan EBD sudah tersedia, memberikan rasa aman yang lebih baik dibanding city car generasi lama.
Selain itu, bobot mobil yang ringan membuatnya terasa lincah dan tidak membebani mesin, sehingga performa tetap efisien.
Alasan lain mengapa Suzuki S-Presso layak menjadi pilihan terbaik setelah Karimun Wagon R hilang adalah harganya yang masih terjangkau.
Dengan banderol yang relatif ramah di kantong, mobil ini tetap mempertahankan filosofi mobil rakyat yang dulu melekat pada Karimun.
Biaya perawatan dan ketersediaan suku cadang Suzuki yang melimpah juga menjadi nilai tambah besar bagi pemilik jangka panjang.
Pada akhirnya, Suzuki S-Presso memang bukan mobil yang langsung disukai semua orang dari segi tampilan.
Namun, jika dilihat dari fungsi, efisiensi, dan nilai ekonomisnya, mobil ini justru menawarkan solusi yang masuk akal.
Di tengah minimnya pilihan city car murah di Indonesia, Suzuki S-Presso hadir sebagai mobil “aneh” yang perlahan membuktikan diri sebagai pilihan terbaik, sekaligus penerus semangat Karimun Wagon R yang kini tinggal kenangan.