PAGARALAMPOS.COM - Memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Januari 2026, tiga daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Ketiga wilayah tersebut adalah Kota Pagar Alam, Prabumulih, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kawasan yang dikenal memiliki karakteristik geografis berbukit serta rawan mengalami banjir maupun tanah longsor.
Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Pagar Alam Ludi Oliansyah melalui Pj Sekda Pagar Alam Zaily Oktosab Fitri Abidin menegaskan bahwa seluruh jajaran pemerintah hingga tingkat RT/RW telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:BPBD Pagaralam Siaga Penuh Hadapi Cuaca Ekstrem, Warga Diminta Lebih Waspada di Puncak Musim Hujan
“Wali Kota Pagar Alam Ludi Oliansyah telah menyampaikan kepada Kecamatan, Kelurahan, dan mengimbau RT/RW untuk gencar melakukan pembersihan di jalur-jalur aliran air. Saluran siring jangan sampai dipenuhi sampah yang memicu penyumbatan,” ujar Zaily.
Ia menambahkan, upaya ini bukan hanya diberlakukan di permukiman, tetapi juga di kawasan perkantoran, khususnya OPD yang berada di lingkungan Gunung Gare hingga sejumlah OPD di wilayah bawah. Seluruhnya diminta memastikan tidak ada hambatan pada jalur pembuangan air.
BACA JUGA:Walikota Pagar Alam Perjuangkam Nasib PPPK Paruh Waktu
Zaily juga mengingatkan bahwa intensitas hujan yang tinggi dalam durasi panjang dapat memicu potensi banjir kiriman maupun longsor yang tidak hanya berdampak bagi masyarakat Pagar Alam, tetapi juga wilayah tetangga.
“Mudah-mudahan hujan tidak turun terlalu ekstrem. Bila sudah tiga hari berturut-turut, khawatir dampaknya meluas, termasuk ke daerah lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengakui bahwa bencana alam merupakan fenomena yang sulit diprediksi. Namun, langkah pencegahan tetap harus dilakukan sejak dini agar risiko dapat diminimalkan.
BACA JUGA:Pastikan Jalan Lancar, Pemkot dan Polres Kota Pagar Alam Melakukan Penataan Pasar Dempo Permai
“Kami juga mengimbau kepada teman-teman dari KPH untuk lebih memperhatikan kawasan hutan lindung. Jangan sampai ada aktivitas penebangan pohon yang dapat memicu longsor,” tegasnya.
Pemkot Pagar Alam berharap kolaborasi antara pemerintah, OPD, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan dapat memperkuat kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun ini.