Pastikan level cairan pendingin selalu cukup, dan lakukan flushing radiator sesuai jadwal yang dianjurkan pabrikan, biasanya setiap 2 tahun atau 40.000 kilometer.
4. Perhatikan Kondisi Busi
Busi berperan penting dalam proses pembakaran bahan bakar. Busi yang kotor atau aus bisa membuat mesin sulit menyala, performa menurun, dan konsumsi bahan bakar lebih boros.
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Avanza Veloz: Dari Mesin, Suspensi, hingga Fitur Modern!
Periksa kondisi busi setiap 20.000 kilometer, dan ganti jika ada tanda-tanda aus, kerak, atau percikan api yang lemah. Penggantian busi yang tepat juga membantu menjaga performa dan efisiensi mesin.
5. Periksa Timing Belt dan Komponen Pendukung
Timing belt mengatur sinkronisasi antara crankshaft dan camshaft.
Kerusakan atau putusnya timing belt dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Oleh karena itu, periksa kondisi timing belt sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 60.000–100.000 kilometer.
Selain itu, perhatikan komponen pendukung seperti tensioner, water pump, dan pulley, karena kerusakan pada bagian ini juga bisa memengaruhi kerja mesin.
6. Perhatikan Kebersihan Mesin
BACA JUGA:Perbandingan AC Gree N1A vs Moo 5S: Ini Jawaban Mana yang Lebih Hemat Listrik dan Efisien di 2025!
Mesin yang bersih membantu mendeteksi kebocoran oli, coolant, atau komponen yang aus lebih cepat. Membersihkan mesin secara berkala juga mencegah penumpukan kotoran yang dapat merusak komponen.
Gunakan cairan pembersih khusus mesin dan hindari menyemprot langsung dengan tekanan tinggi pada bagian elektronik.
7. Lakukan Tune-Up Berkala
Tune-up adalah pemeriksaan menyeluruh mesin untuk memastikan semua sistem berfungsi optimal. Proses ini mencakup pengecekan oli, filter, busi, sistem bahan bakar, hingga ECU.
Tune-up rutin, biasanya setiap 20.000–30.000 kilometer, membantu mendeteksi masalah sebelum menjadi kerusakan besar dan menjaga performa mesin tetap maksimal.