3. Tidak Senyaman MTB Saat Melewati Medan Kasar
Sebagian sepeda hybrid memang dilengkapi suspensi depan, tetapi umumnya memiliki travel suspensi yang pendek dan kemampuan redaman yang lebih minim dibandingkan MTB.
Alhasil, saat melewati batu kecil, jalanan rusak, atau jalur tanah, getaran yang dirasakan masih cukup kuat.
Bagi kamu yang sering melintasi jalanan berlubang atau rute semi-off-road, sepeda hybrid mungkin terasa kurang nyaman dibandingkan MTB yang lebih fokus pada kenyamanan dan kestabilan di medan kasar.
4. Ban Tidak Setebal MTB, Tidak Sesenak Road Bike
BACA JUGA:Alva N3 Resmi Hadir di Indonesia, Baterai Lepas-Pasang Jadi Andalan Motor Listrik Masa Kini!
Ukuran ban sepeda hybrid berada di antara MTB dan road bike. Biasanya lebih tipis dari ban MTB, tetapi lebih tebal dari ban balap.
Kelebihannya memang memberikan fleksibilitas, namun dari sisi performa justru berada di tengah-tengah: tidak cukup tebal untuk memberikan cengkeraman maksimal di medan tanah.
Tetapi juga tidak cukup tipis untuk membuat akselerasi lebih ringan di jalan raya.
Dalam kondisi tertentu, ban hybrid bisa terasa “nanggung” dan tidak memberikan performa optimal.
5. Harga Variatif tapi Fitur Kadang Tidak Sebanding
BACA JUGA:Toyota Camry 2026 Hadir Lebih Berani: Inovasi Desain, Fitur Mutakhir, dan Performa Lebih Powerful
Banyak sepeda hybrid memiliki harga menengah hingga cukup tinggi, terutama untuk merek ternama. Namun, beberapa model kadang tidak memberikan fitur inovatif setara dengan harganya.
Misalnya, sistem pengereman masih model mekanis, suspensi standar, atau groupset kelas menengah yang cepat aus jika digunakan intens.
Jika dibandingkan dengan MTB atau road bike pada harga yang sama, fitur yang didapat kadang kalah menarik atau kurang kompetitif.
6. Penggunaan Jangka Panjang Bisa Membutuhkan Upgrade