Bahkan hari ini, jika Celica lewat di jalan, tampangnya tetap mampu mencuri perhatian. Desainnya tidak terlihat tua atau ketinggalan zaman—sebuah bukti bahwa Toyota berhasil menciptakan bahasa desain yang timeless.
Performa Galak yang Menjadi Ciri Khas
Celica bukan hanya soal tampang. Banyak penggemarnya setia karena performa mesin yang bertenaga.
BACA JUGA:Suzuki Avenis 125 Siap Tantang Honda Vario 125? Ini Perbandingan Lengkapnya!
Salah satu varian paling legendaris adalah Celica GT-Four, yang dibekali mesin turbocharged 3S-GTE dan sistem penggerak AWD.
Varian ini bahkan turun di ajang World Rally Championship (WRC) dan berhasil mengantarkan Toyota meraih gelar juara dunia.
Mesin seri 3S-GE pada varian non-turbo juga dikenal sebagai salah satu mesin NA Toyota paling responsif, terutama versi BEAMS yang dikembangkan bersama Yamaha. Karakter mesinnya yang suka dipacu di putaran tinggi sangat disukai penggemar kecepatan.
Dengan bobot yang relatif ringan, Celica menghadirkan sensasi berkendara yang lincah, stabil, dan menyenangkan. Tidak heran mobil ini masih sering dijadikan basis untuk modifikasi maupun kompetisi balap amatir.
Primadona JDM yang Tak Pernah Redup
BACA JUGA:Satria F150 vs Sonic 150R: Siapa Raja Bebek Super 2025? Ini Perbandingan Lengkapnya!
Di era mobil listrik dan SUV yang mendominasi pasar, keberadaan Celica justru semakin dirindukan. Harga bekasnya mulai merangkak naik, terutama untuk varian GT-Four atau generasi yang masih original.
Komunitas Celica juga terus tumbuh, baik di Jepang maupun di berbagai negara lain, termasuk Indonesia.
Beberapa faktor yang membuat Celica tetap menjadi primadona JDM adalah:
- Desain klasik yang tak lekang waktu
- Mesin bertenaga dan mudah dimodifikasi
- Riwayat kejayaan di dunia reli
- Ketersediaan suku cadang yang relatif masih terjangkau
Keempat hal ini membuat Celica selalu menarik perhatian, bahkan bagi generasi muda yang mungkin belum pernah melihat mobil ini saat masih diproduksi.