Prediksi Lonjakan Inflasi, Naiknya Permintaan Pangan Dimomen Nataru

Kamis 27-11-2025,22:12 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mulai memetakan potensi kerawanan harga pangan yang biasanya muncul pada periode akhir tahun.

Ketersediaan dan stabilitas harga sejumlah komoditas menjadi perhatian utama agar tidak terjadi lonjakan inflasi.

Kenaikan permintaan pada momen libur panjang kerap menjadi pemicu naiknya harga kebutuhan pokok.

Karena itu, pihak pemerintah daerah mengintensifkan pemantauan pasar sejak akhir November untuk memastikan gejolak harga dapat diantisipasi lebih awal.

BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah Polres Pagar Alam: Upaya Nyata Mengendalikan Inflasi Pangan

BACA JUGA:Poktan di Pagar Alam Panen Raya Bawang Merah, Bank Indonesia : Bantuan Program Pengendali Inflasi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Efendi, menyebut hasil evaluasi sementara menunjukkan sebagian besar harga pangan masih berada dalam kondisi stabil. Namun, satu komoditas mulai memperlihatkan perubahan signifikan.

Menurutnya, cabai menjadi komoditas pertama yang mengalami kenaikan harga dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Kenaikan ini belum tergolong ekstrem, tetapi cukup menjadi sinyal awal untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Sekarang masih stabil, bawang belum naik, tapi cabai sudah. Kenaikannya tidak signifikan, mudah-mudahan tetap demikian,” kata Ruzuan, Kamis (27/11/2025).

Sementara itu, pantauan Dinas Perdagangan Kota Palembang menunjukkan harga cabai merah keriting di sejumlah pasar tradisional naik ke kisaran Rp70.000–Rp75.000 per kilogram.

BACA JUGA:Wakil Wali Kota Pagar Alam Hj. Bertha Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Bersama Menteri Dalam Negeri

BACA JUGA:Inflasi Sumsel Naik 0,27 Persen pada September, Ternyata Penyebab Ini

Sebelumnya, harga berada di rentang Rp55.000–Rp60.000 per kilogram. Untuk bawang merah dan bawang putih, harga sejauh ini masih bertahan pada angka Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

Ruzuan menuturkan bahwa momen Nataru selalu menjadi periode yang membutuhkan perhatian ekstra. Selain karena meningkatnya permintaan, faktor cuaca seperti musim hujan juga dapat menghambat pasokan dari daerah produsen.

“Karena Nataru rutin setiap tahun, kita sudah menyiapkan langkah antisipasi, baik dari sisi suplai maupun distribusi pangan ke pasar,” ujarnya.

Kategori :