Selain koleksi sejarah, museum ini juga fokus pada pelestarian batik Jawa. Terdapat berbagai jenis batik kuno dari Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan Pura Pakualaman.
Setiap motif memiliki makna filosofis yang mendalam, sehingga museum tidak hanya menampilkan visualnya tetapi juga menjelaskan simbol-simbol yang terkandung di dalamnya.
Salah satu galeri yang populer adalah Kamar Syair Tineke, yang berisi kumpulan syair yang ditulis keluarga bangsawan untuk putri mereka.
Ruangan ini menghadirkan suasana haru sekaligus kehangatan keluarga kerajaan.
Pengalaman berkunjung ke Ullen Sentalu menjadi semakin berkesan berkat pemandu yang menjelaskan setiap koleksi dengan pendekatan naratif.
BACA JUGA:Legenda dan Sejarah Roma Perjalanan Kota Kecil Menjadi Penguasa Dunia
Pengunjung tidak hanya melihat benda-benda bersejarah, tetapi juga diajak menyelami cerita, filosofi, serta latar belakang budaya Jawa.
Inilah yang membuat museum ini memiliki ciri khas berbeda dibandingkan museum lain. Setiap kunjungan terasa seperti perjalanan mendalam ke dalam jiwa budaya Jawa.
Pada tahun-tahun berikutnya, Ullen Sentalu mulai menjadi salah satu tujuan wisata budaya terpopuler di Yogyakarta.
Banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, datang untuk mengenal warisan Mataram, seni batik, hingga kisah para bangsawan yang jarang diketahui publik.
Dengan konsep edukatif dan suasana yang penuh ketenangan, museum ini mampu memberikan pengalaman berharga bagi siapa pun yang ingin memahami kehalusan budaya Jawa.
BACA JUGA:Jejak Panjang Peradaban Tiongkok: Dari Dinasti Kuno hingga Negara Modern
Hingga kini, Ullen Sentalu terus berkembang sebagai pusat dokumentasi dan pelestarian budaya.
Museum ini bukan hanya tempat menyimpan sejarah, tetapi juga ruang untuk merawat ingatan kolektif masyarakat tentang kejayaan dan kebijaksanaan budaya Jawa.
Dengan keunikannya, Ullen Sentalu tetap menjadi museum yang memadukan seni, sejarah, dan filosofi dalam satu perjalanan yang tak terlupakan.