RA Kartini: Dari Kelahiran hingga Perjuangannya Mengangkat Derajat Perempuan Indonesia!

Jumat 14-11-2025,11:23 WIB
Reporter : Selvi
Editor : Gusti

Pemikiran Kartini menjadi fondasi gerakan emansipasi wanita. Setelah wafatnya, tokoh-tokoh pendidikan seperti Yayasan Kartini terus meneruskan perjuangannya dengan membangun sekolah-sekolah perempuan di berbagai daerah.

4. Wafatnya RA Kartini

Kartini menikah dengan Raden Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang. Ia wafat muda, yakni pada 17 September 1904, beberapa hari setelah melahirkan putra pertamanya, Soesalit.

Walau hidupnya singkat, pengaruhnya pada bangsa Indonesia sangat besar.

5. Penetapan Hari Kartini

Untuk mengenang perjuangan dan pemikirannya, pemerintah Indonesia menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini, sebagai simbol:

kebangkitan perempuan

kesetaraan hak

semangat belajar

dorongan untuk maju dan mandiri

Hingga kini Hari Kartini diperingati setiap tahun di seluruh Indonesia dengan berbagai kegiatan, seperti lomba kebaya, pawai budaya, hingga edukasi tentang perjuangan Kartini.

BACA JUGA:Sejarah dan Peran Adat Istiadat dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia: Warisan Budaya yang Tak Ternilai

Kesimpulan

Hari Kartini adalah pengingat bahwa perjuangan perempuan Indonesia dimulai dari seorang wanita muda yang berani berpikir dan menulis melampaui zamannya. Kartini mengajarkan bahwa:

pendidikan adalah hak setiap manusia

perempuan memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa

Kategori :