Teuku Umar: Strategi Gerilya Sang Pahlawan Aceh yang Legendaris dalam Perjuangan Melawan Kolonial Belanda

Kamis 13-11-2025,09:10 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Teuku Umar merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang namanya melekat kuat dalam sejarah perjuangan Aceh melawan kolonial Belanda.

Lahir pada 1854 di Meulaboh, Aceh Barat, Teuku Umar dikenal tidak hanya karena keberaniannya, tetapi juga strategi perang gerilya yang cerdik dan taktis.

Kiprah beliau dalam perlawanan Aceh menjadi simbol keberanian dan kecerdikan bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajahan.

Sejak usia muda, Teuku Umar telah menunjukkan kecakapan dalam memimpin dan memahami medan pertempuran.

BACA JUGA:Cut Nyak Dien: Pejuang Tangguh dari Serambi Makkah yang Tak Pernah Menyerah!

Aceh pada masa itu berada dalam tekanan kolonial Belanda yang agresif, sehingga taktik konvensional sering kali tidak cukup efektif.

Menyadari hal ini, Teuku Umar memilih strategi gerilya sebagai cara untuk mengimbangi kekuatan musuh yang jauh lebih besar dan terorganisir. Strategi ini memanfaatkan kekuatan lokal, pengetahuan medan, serta kemampuan menyusup ke wilayah musuh.

Salah satu taktik terkenal Teuku Umar adalah kemampuannya berpura-pura menyerah kepada Belanda. Pada 1883, ia secara sengaja memasuki wilayah Belanda dan mengaku bekerja sama dengan mereka.

Di balik kedok ini, ia membangun persenjataan, mengumpulkan informasi, dan mempersiapkan pasukan untuk serangan mendadak.

Strategi ini memungkinkan Teuku Umar memanfaatkan sumber daya Belanda untuk memperkuat perjuangan Aceh.

BACA JUGA:Kapitan Pattimura: Pahlawan Gagah dari Saparua yang Tak Takut Mati Demi Rakyat!

Kejeniusan taktik ini menunjukkan betapa kreatifnya pendekatan Teuku Umar dalam menghadapi lawan yang lebih superior secara militer.

Selain tipu muslihat, Teuku Umar juga menguasai seni perang gerilya yang memanfaatkan kekuatan rakyat dan medan Aceh.

Ia sering menggunakan hutan, pegunungan, dan sungai sebagai jalur pergerakan pasukannya, sehingga mampu menyerang secara tiba-tiba dan menghilang sebelum Belanda sempat melakukan balasan.

Taktik hit-and-run inilah yang membuat Belanda kesulitan menghadapi perlawanan Aceh. Tidak jarang, serangan Teuku Umar berhasil melumpuhkan persediaan logistik Belanda dan menimbulkan kerugian besar bagi pihak musuh.

Kategori :