Mengenal Dewi Walangangin: Sosok Legendaris di Balik Pembangunan Candi Pari

Jumat 14-11-2025,03:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Dalam kisah rakyat Jawa Timur, terdapat legenda menarik tentang asal-usul Candi Pari yang berpusat pada dua tokoh utama, Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan.

Cerita ini mengisahkan perjalanan mereka dari Gunung Penanggungan hingga akhirnya menjadi bagian penting dalam sejarah melalui peristiwa yang ajaib.

Kisah bermula dari Kiai Gede Penanggungan, seorang pertapa tua yang dikenal memiliki kesaktian luar biasa. Ia memiliki seorang putri cantik bernama Dewi Walangangin dan sering memanjatkan doa agar sang putri mendapatkan jodoh yang tepat.

Doanya kemudian dijawab dengan datangnya Jaka Pandelegan, seorang pemuda yang ingin berguru kepadanya.

BACA JUGA:Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan: Rahasia Tradisional untuk Tubuh Sehat dan Bugar!

Setelah menjalani proses panjang, Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan akhirnya menikah. Kehidupan mereka berjalan makmur dan bahagia.

Namun seiring waktu, keduanya mulai diliputi rasa sombong dan melupakan janji yang pernah mereka ucapkan kepada Kiai Gede Penanggungan. Ketika sang kiai datang meminta sebagian hasil panen padi, mereka menolak dan bersikap tidak hormat.

Kemarahan Kiai Gede pun tak terbendung. Dengan kekuatan gaibnya, ia mengutuk Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan menjadi batu, yang kemudian menjelma menjadi Candi Pari. Dari situlah asal nama candi tersebut bermula.

Kisah ini menyimpan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya menepati janji, menjaga kerendahan hati, dan menghormati guru atau orang tua.

Kesombongan dan pelanggaran janji digambarkan dapat berujung pada kehancuran dan penyesalan.

BACA JUGA:Ini 5 Manfaat Bunga Kitolod bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Bikin Tak Terduga!

Selain sebagai legenda, cerita tentang Dewi Walangangin juga memiliki nilai historis dan budaya. Ia mencerminkan pandangan masyarakat masa lampau tentang hubungan manusia, alam, dan kekuatan spiritual.

Candi Pari tidak sekadar bangunan kuno, melainkan simbol dari pelajaran hidup dan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.

Melalui kisah ini, masyarakat diingatkan untuk selalu hidup dengan integritas, menghargai kebijaksanaan leluhur, serta menjaga warisan budaya yang sarat makna moral dan spiritual.

Kategori :