Lawang Sewu: Jejak Megah Kolonial yang Berubah Jadi Ikon Horor Nasional dan Daya Tarik Wisata Semarang

Senin 03-11-2025,17:24 WIB
Reporter : Gita
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di pusat Kota Semarang, Jawa Tengah, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang sarat kisah dan misteri Lawang Sewu.

Namanya berarti “Seribu Pintu”, merujuk pada banyaknya pintu dan jendela besar yang menghiasi arsitektur kolonialnya.

Bangunan ini awalnya bukan tempat angker seperti yang dikenal masyarakat kini, melainkan simbol kemajuan transportasi dan administrasi Belanda di Hindia Timur.

BACA JUGA:Sejarah Curug Mandalawangi: Keindahan Alam dan Cerita di Baliknya!

BACA JUGA:Sejarah Candi Sewu: Keagungan Peninggalan Buddha di Tengah Kompleks Prambanan!

Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904 dan diresmikan pada 1907 sebagai kantor utama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api milik pemerintah kolonial Belanda.

Desainnya yang megah memadukan arsitektur Eropa dan tropis, menjadikannya salah satu bangunan kolonial paling indah di Jawa pada masanya.

Namun, di balik kemegahan itu, Lawang Sewu juga menyimpan kisah kelam masa penjajahan dan pendudukan Jepang. Saat Perang Dunia II, ruang bawah tanahnya digunakan sebagai penjara dan tempat eksekusi tentara Indonesia, meninggalkan aura mistis yang hingga kini masih terasa.

BACA JUGA:Yuk Ketahui! Asal Usul Candi Sewu, dalam Legenda Roro Jonggrang

Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini sempat terbengkalai dan mulai dikenal masyarakat sebagai tempat berhantu paling terkenal di Indonesia.

Berbagai cerita mistis muncul dari saksi dan pengunjung: penampakan hantu noni Belanda, tentara tanpa kepala, hingga suara jeritan dari ruang bawah tanah. K

isah-kisah ini membuat Lawang Sewu dijuluki ikon horor nasional, bahkan beberapa film dan acara televisi mengambil lokasi syuting di sini.

BACA JUGA:Mengulik Sebuah Asal Usul Candi Sewu, dalam Legenda Roro Jonggrang!

BACA JUGA:Sejarah Museum Angkut: Perpaduan Antara Transportasi dan Edukasi Wisata di Kota Batu!

Kini, Lawang Sewu telah direstorasi dan menjadi objek wisata sejarah dan budaya yang dikelola oleh PT KAI (Kereta Api Indonesia).

Kategori :