PAGARALAMPOS.COM - Aktivitas vulkanik Gunung Dempo, salah satu gunung berapi yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, menunjukkan tanda-tanda kegempaan yang perlu diwaspadai oleh masyarakat dan wisatawan.
Berdasarkan laporan terkini dari Pos Pengamatan Gunungapi Dempo yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), selama periode pengamatan pada tanggal 29 Oktober 2025 dari pukul 00:00 hingga 24:00 WIB, gunung api yang terletak pada ketinggian 3.173 meter di atas permukaan laut ini berada pada Level II (Waspada).
BACA JUGA:Peningkatan Aktivitas Gunung Dempo: Waspada, Masyarakat Diminta Hindari Kawah dan Sekitarnya
Cuaca dan Visual Gunung Dempo
Pada hari tersebut, kondisi cuaca di sekitar Gunung Dempo tercatat cerah hingga berawan, dengan sesekali mendung. Angin bertiup lemah dengan arah yang bervariasi ke utara, timur, dan barat, dan suhu udara berkisar antara 18 hingga 28 °C.
Secara visual, gunung tampak jelas dari kejauhan dengan kabut yang berkisar antara 0 hingga II, namun tidak terdeteksi adanya asap kawah yang signifikan. Hal ini menandakan bahwa meskipun kondisi visual gunung relatif stabil, aktivitas internal gunung masih patut diawasi dengan cermat.
Kegempaan yang Terekam: Perhatian Terhadap Tremor dan Hembusan
Laporan aktivitas kegempaan menunjukkan beberapa gejala yang mengindikasikan adanya aktivitas vulkanik di dalam perut Gunung Dempo. Hembusan tercatat sebanyak dua kali dengan amplitudo antara 2 hingga 5 mm, durasi hembusan berkisar antara 32 hingga 58 detik.
Hembusan ini menunjukkan adanya pergerakan gas vulkanik yang keluar dari dalam kawah, meskipun tidak disertai letusan besar.
Selain itu, terdeteksi juga adanya gempa tektonik jauh yang mencatatkan satu kejadian dengan amplitudo 30 mm dan durasi 62 detik. Waktu tunda (S-P) yang tercatat 11 detik menunjukkan bahwa ini adalah jenis gempa yang berasal dari sumber jauh, dan meskipun tidak langsung berkaitan dengan aktivitas vulkanik, kejadian ini tetap menambah tingkat ketidakpastian terkait stabilitas gunung.
Tidak kalah penting, aktivitas tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0.5 hingga 1 mm, yang mendominasi pada nilai 0.5 mm. Tremor ini merupakan indikasi adanya pergerakan magma atau gas di dalam gunung yang dapat memengaruhi kestabilan gunung dalam beberapa waktu ke depan.
BACA JUGA:Status Waspada, Gunung Dempo Masih Tunjukkan Aktivitas Vulkanik
Tingkat Aktivitas dan Potensi Bahaya
Berdasarkan data yang terkumpul, Gunung Dempo berada pada Tingkat Aktivitas Level II (Waspada). Hal ini berarti bahwa meskipun tidak ada letusan besar yang terjadi dalam waktu dekat, aktivitas gunung tetap perlu diwaspadai karena potensi bahaya yang dapat timbul sewaktu-waktu.
Oleh karena itu, pihak berwenang mengimbau agar masyarakat dan pengunjung yang berada di sekitar kawasan gunung tidak mendekati pusat aktivitas kawah, yang dikenal sebagai kawasan Marapi, dalam radius 1 kilometer, serta tidak melakukan kegiatan camping atau beraktivitas di area tersebut.