PAGARALAMPOS.COM - Sejarah Gunung Sumbing merupakan sebuah bagian tak terpisahkan dari warisan alam dan budaya yang dimiliki oleh Pulau Jawa.
Gunung yang menjulang gagah di kawasan Jawa Tengah ini bukan hanya menjadi salah satu sebuah tujuan favorit para pendaki, tetapi juga menyimpan kisah-kisah yang melekat dalam tradisi masyarakat sekitarnya.
Asal Usul Nama Gunung Sumbing
Nama “Sumbing” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “retak” atau “cacat”. Nama ini dikaitkan dengan bentuk kawah puncak gunung yang tampak seperti cekungan besar dan tidak rata, seakan memiliki bekas retakan.
Kondisi ini diperkirakan akibat aktivitas vulkanik di masa lalu yang membentuk kawah besar dan jurang alami di sekitar puncaknya.
BACA JUGA:Sejarah Candi Sewu: Keagungan Peninggalan Buddha di Tengah Kompleks Prambanan!
Gunung Sumbing dalam Catatan Sejarah
Secara geologi, Gunung Sumbing termasuk gunung api stratovolcano yang masih aktif dan merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Jawa Tengah. Aktivitas vulkaniknya tercatat terjadi beberapa kali pada abad ke-18 hingga abad ke-20, meski kini tergolong gunung dengan tingkat aktivitas rendah.
Gunung Sumbing juga memiliki nilai sejarah budaya karena berada dekat dengan beberapa situs kuno di Jawa Tengah seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Prambanan. Keberadaan gunung ini diyakini memiliki keterkaitan erat dengan kosmologi masyarakat Jawa kuno, yang memandang gunung sebagai tempat suci dan pusat spiritual.
Legenda Gunung Sumbing
Selain sejarah geologi, Gunung Sumbing juga dipenuhi kisah legenda yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Sejarah Patung Dewi Sri: Simbol Kemakmuran dan Kesuburan dalam Budaya Nusantara!
● Kisah Kyai Sumbing
Menurut cerita rakyat, nama Gunung Sumbing juga dikaitkan dengan seorang tokoh bernama Kyai Sumbing, seorang pertapa sakti pada zaman dulu. Ia melakukan tapa atau semedi di gunung tersebut untuk mencari ketenangan batin dan kesempurnaan hidup. Namun, karena suatu peristiwa yang tidak diketahui, ia menghilang dan dipercaya menyatu dengan gunung itu. Sejak itu, gunung ini dinamakan Gunung Sumbing.