Jejak Bersejarah 28 Oktober 1928: Makna Sumpah Pemuda dalam Menyatukan Indonesia

Minggu 02-11-2025,01:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Fakta Menarik di Balik Kongres Pemuda

1. Diselenggarakan di Beberapa Lokasi

Kongres Pemuda II tidak berlangsung di satu tempat, melainkan berpindah-pindah. Sidang pertama diadakan di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (Lapangan Banteng), sidang kedua di Gedung Oost Java Bioscoop, dan sidang terakhir di Jalan Kramat Raya No. 106, yang kini menjadi Museum Sumpah Pemuda.

2. Lagu “Indonesia Raya” Diperkenalkan untuk Pertama Kali

Dalam kongres ini, Wage Rudolf Supratman memperdengarkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya menggunakan biola, tanpa lirik, demi menghindari sensor dan ancaman dari pemerintah kolonial. Lagu tersebut kemudian menjadi simbol kebangkitan semangat nasional.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Kinabalu: Legenda Suci, Ekspedisi Awal, dan Pesona Abadi di Puncak Tertinggi Kalimantan!

3. Peran Wanita dalam Kongres Pemuda

Walaupun mayoritas peserta adalah pria, beberapa perempuan juga turut hadir dan berperan aktif, salah satunya Johanna Masdani. Kehadiran kaum wanita dalam kongres menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan melibatkan seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang jenis kelamin.

4. Bahasa Melayu Jadi Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda sebenarnya berakar dari bahasa Melayu, bahasa yang paling mudah dipahami oleh masyarakat lintas suku di Nusantara. Pemilihan ini menunjukkan kebijaksanaan para pemuda dalam memilih bahasa yang mampu mempersatukan bangsa.

Dampak dan Pengaruh Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda menjadi tonggak kebangkitan nasionalisme modern Indonesia. Setelah deklarasi ini, perjuangan kemerdekaan tidak lagi terbatas pada wilayah tertentu, melainkan berkembang menjadi gerakan nasional yang menyatukan berbagai elemen masyarakat.

BACA JUGA:Sejarah Museum Lambung Mangkurat: Penjaga Warisan Budaya Banjar dan Kalimantan Selatan!

Semangat yang lahir dari Sumpah Pemuda turut menginspirasi lahirnya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927, serta memperkuat kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan hanya bisa diraih melalui persatuan.

Sumpah Pemuda bukan sekadar teks sejarah, melainkan manifestasi semangat persatuan dan nasionalisme pemuda Indonesia. Peristiwa ini menjadi fondasi bagi lahirnya bangsa yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Hingga kini, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya terus menjadi sumber inspirasi untuk menjaga persatuan, keberagaman, dan semangat cinta tanah air.

Kategori :