Hubungan perdagangan yang luas membuat masyarakat Berau terbuka terhadap pengaruh budaya dari luar tanpa meninggalkan identitas lokalnya.
Kedatangan bangsa Belanda pada abad ke-19 membawa perubahan besar terhadap struktur politik dan sosial di Berau.
Kesultanan Berau mulai kehilangan kekuasaannya setelah wilayah tersebut berada di bawah kendali Hindia Belanda. Namun, semangat dan kebanggaan sebagai orang Berau tetap terjaga hingga kini.
BACA JUGA:Mengenal Suku Dawan: Sejarah, Tradisi, dan Warisan Budaya Masyarakat Timor
Suku Berau di Masa Kini
Saat ini, suku Berau menjadi bagian penting dari masyarakat Kalimantan Timur. Mereka hidup berdampingan dengan berbagai suku lain seperti Bugis, Banjar, dan Dayak.
Meskipun modernisasi terus berjalan, banyak upaya dilakukan oleh pemerintah daerah dan tokoh adat untuk melestarikan budaya Berau agar tidak punah.
Festival budaya, pelestarian bahasa, serta pendidikan berbasis nilai lokal menjadi langkah nyata untuk menjaga warisan sejarah suku ini.
Suku Berau bukan hanya simbol identitas lokal, tetapi juga bukti keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai.