Sejarah Museum Balla Lompoa: Jejak Kejayaan Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan!

Jumat 24-10-2025,13:41 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Museum Balla Lompoa merupakan salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Gowa yang menyimpan jejak kejayaan masa lalu bangsawan Bugis-Makassar.

Terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, museum ini awalnya adalah istana Kerajaan Gowa yang dibangun pada tahun 1936 oleh Raja Gowa ke-36, I Mangngi-mangngi Daeng Matutu.

Nama “Balla Lompoa” berasal dari bahasa Makassar yang berarti “rumah besar” atau “istana megah”, menggambarkan fungsinya sebagai pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal raja beserta keluarganya.

Bangunan museum ini berdiri kokoh dengan arsitektur tradisional khas Bugis-Makassar, berbentuk rumah panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu pilihan seperti kayu ulin dan kayu besi.

BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Museum Affandi di Yogyakarta dan Warisan Seni yang Ditinggalkan!

Struktur rumah yang tinggi mencerminkan simbol status sosial bangsawan, sekaligus berfungsi melindungi penghuni dari banjir maupun serangan musuh.

Tiga bagian utama dalam bangunan ini meliputi ruang utama, ruang penyimpanan benda pusaka, dan ruang penobatan raja.

Pada masa kejayaannya, Balla Lompoa menjadi pusat kegiatan politik, budaya, hingga diplomasi antar kerajaan di wilayah Sulawesi.

Di sinilah berbagai keputusan besar, pertemuan adat, dan penyimpanan benda-benda keramat kerajaan dilakukan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Sonobudoyo: Penjaga Warisan Budaya Jawa di Yogyakarta!

Namun, seiring masuknya pemerintahan kolonial Belanda dan berakhirnya sistem kerajaan tradisional, fungsi istana mulai berubah.

Setelah Indonesia merdeka, Balla Lompoa tak lagi digunakan sebagai pusat pemerintahan, tetapi tetap dijaga oleh keturunan bangsawan Gowa.

Untuk menjaga warisan budaya Kerajaan Gowa, pada tahun 1970-an pemerintah daerah bekerja sama dengan keluarga kerajaan mengubah istana ini menjadi museum.

Tujuannya adalah melestarikan peninggalan sejarah serta memperkenalkan budaya Gowa kepada generasi muda. Pada tahun 1980-an, secara resmi dinamakan Museum Balla Lompoa dan dibuka untuk umum.

BACA JUGA:Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!

Kategori :