Dari Gajah Mada hingga Garuda: Jejak Majapahit yang Masih Hidup dalam Budaya Indonesia Modern

Jumat 24-10-2025,16:16 WIB
Reporter : Gita
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 di bawah kepemimpinan Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, merupakan salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Nusantara.

Meski telah runtuh lebih dari lima abad yang lalu, jejaknya masih terasa kuat dalam budaya, politik, dan identitas nasional Indonesia saat ini.

Salah satu warisan paling nyata adalah sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada, di mana ia bersumpah untuk menyatukan seluruh Nusantara.

BACA JUGA:Sumpah Palapa: Antara Mitos dan Sejarah Kerajaan Majapahit

Semangat persatuan ini kemudian menjadi inspirasi kuat bagi para pendiri bangsa, termasuk dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembentukan konsep negara kesatuan Republik Indonesia.

Simbol-simbol Majapahit juga masih banyak digunakan. Misalnya, Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia, memiliki unsur estetika dan simbolik yang erat kaitannya dengan ikonografi Hindu-Jawa pada masa Majapahit. Bahkan warna merah dan putih dalam bendera Indonesia diyakini terinspirasi dari panji-panji kerajaan tersebut.

Dalam bidang seni dan budaya, pengaruh Majapahit masih sangat kuat terlihat. Gaya arsitektur candi, seperti Candi Tikus dan Candi Bajang Ratu di Trowulan bekas ibu kota Majapahit menjadi referensi dalam desain bangunan bersejarah hingga modern.

Di sisi lain, tarian tradisional seperti Tari Gambyong dan Tari Gatutkaca Gandrung juga menyimpan elemen-elemen cerita pewayangan dan estetika dari zaman Majapahit.

BACA JUGA:Mengungkap Sumpah Palapa: Legenda atau Fakta Kejayaan Majapahit?

Selain itu, dalam bahasa dan sastra, istilah-istilah Kawi dan Sansekerta yang digunakan pada masa Majapahit masih banyak ditemukan dalam bahasa Indonesia modern, terutama dalam istilah resmi, politik, dan keagamaan.

Dalam dunia politik, semangat “Majapahit Raya” bahkan sempat diangkat sebagai ide dalam wacana geopolitik dan integrasi kawasan oleh beberapa tokoh nasional. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik historis Majapahit dalam membentuk imajinasi kolektif bangsa.

Melalui pelestarian budaya, pendidikan sejarah, dan eksplorasi arkeologi di situs-situs penting seperti Trowulan, generasi muda Indonesia diajak untuk mengenali akar sejarahnya. Ini menjadi modal penting untuk memperkuat identitas nasional di tengah tantangan globalisasi dan krisis jati diri budaya.

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Kampung Majapahit: Warisan Arsitektur Unik dari Jawa Timur

Meskipun Majapahit telah lama tiada, semangat dan warisannya masih hidup dalam banyak aspek kehidupan bangsa Indonesia. Ia bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan sumber inspirasi yang terus mengalir dalam denyut nadi Indonesia modern.

Kategori :