Menelusuri Sejarah Rumah Residen Bone: Jejak Arsitektur Kolonial di Tanah Bugis!

Minggu 19-10-2025,13:40 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan tidak hanya terkenal dengan sejarah Kerajaan Bone yang megah, tetapi juga memiliki peninggalan arsitektur kolonial yang menyimpan kisah panjang perjalanan daerah ini.

Salah satu warisan bersejarah yang masih berdiri hingga kini adalah Rumah Residen Bone, bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda yang menjadi saksi bisu perjalanan politik dan budaya masyarakat Bone di masa lampau.

Awal Berdirinya Rumah Residen Bone

Rumah Residen Bone dibangun pada awal abad ke-20, tepatnya sekitar tahun 1905, ketika pemerintahan kolonial Belanda tengah memperkuat kendalinya di wilayah Sulawesi Selatan.

BACA JUGA:Teka-teki situs Gunung Padang: Bukan piramida, tetapi punden berundak

Pada masa itu, Bone merupakan salah satu kerajaan besar di jazirah selatan Sulawesi dengan kekuatan politik dan militer yang cukup berpengaruh.

Untuk mengatur urusan pemerintahan dan menjaga hubungan dengan Kerajaan Bone, pemerintah kolonial mendirikan rumah dinas bagi pejabat tinggi Belanda yang disebut residen.

Bangunan ini dirancang mengikuti gaya arsitektur kolonial Belanda, dengan sentuhan lokal Bugis yang kuat.

Tujuannya bukan hanya sebagai tempat tinggal residen, tetapi juga sebagai pusat administrasi dan tempat berlangsungnya pertemuan resmi antara pejabat Belanda dan bangsawan Bone.

BACA JUGA:Bikin Penasaran! Inilah Sejarah Shafa dan Marwah, Dua Bukit dalam Ibadah Haji dan Umrah

Arsitektur yang Memadukan Dua Budaya

Secara arsitektural, Rumah Residen Bone menampilkan perpaduan unik antara gaya Eropa klasik dan arsitektur tradisional Bugis.

Bangunan ini memiliki struktur panggung seperti rumah adat Bugis, yang berfungsi melindungi dari kelembaban tanah serta memungkinkan sirkulasi udara yang baik di bawah lantai.

Namun, pada bagian depan dan dalamnya, pengaruh Belanda terlihat jelas dari penggunaan pilar besar, jendela berdaun lebar, dan atap bergaya limasan dengan ventilasi khas Eropa.

BACA JUGA: Menarik Nih Inilah Sebuah Sejarah Candi Bumiayu di Sumatera Selatan!

Kategori :