Kisah ini menggambarkan bagaimana keserakahan, dendam, dan tipu daya dapat berujung pada kehancuran. Selain itu, legenda ini juga mengajarkan bahwa kejujuran dan ketulusan hati jauh lebih berharga daripada kecantikan atau kesaktian.
Dalam konteks budaya, kisah ini menjadi bentuk penjelasan mitologis tentang asal-usul berdirinya Candi Prambanan—sebuah karya arsitektur megah yang diyakini sebagai simbol cinta yang tragis.
Hingga kini, masyarakat Jawa masih mengenang cerita Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang sebagai kisah cinta yang penuh pelajaran hidup.