Sejak saat itu, banyak masyarakat Toraja yang beralih memeluk agama Kristen, meskipun sebagian tradisi adat tetap dijalankan berdampingan dengan keyakinan baru.
Pengaruh kolonial juga memperkenalkan pendidikan modern dan infrastruktur, sehingga perlahan Toraja semakin terbuka terhadap dunia luar.
Namun, perubahan ini tidak menghapuskan identitas mereka. Hingga kini, masyarakat Toraja masih menjaga warisan budaya nenek moyang, sembari menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Kerajaan Pengging: Jejak Peralihan Zaman dari Legenda hingga Spiritualitas Jawa!
Toraja di Masa Kini
Saat ini, Toraja tidak hanya dikenal sebagai suku dengan budaya unik, tetapi juga sebagai salah satu destinasi wisata budaya unggulan Indonesia.
Ribuan wisatawan mancanegara datang setiap tahun untuk menyaksikan langsung upacara Rambu Solo’, keindahan Tongkonan, serta pemakaman di tebing-tebing batu seperti di Londa dan Lemo.
Meski demikian, modernisasi dan pariwisata juga membawa tantangan. Ada kekhawatiran bahwa makna spiritual dari upacara adat bisa tergerus oleh komersialisasi.
Oleh sebab itu, masyarakat Toraja berusaha menyeimbangkan antara menjaga tradisi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan ekonomi.