Tradisi dan Budaya Sasak
Hingga kini, Suku Sasak masih memegang erat tradisi yang diwariskan leluhur.
Salah satunya adalah tradisi pernikahan merarik, yaitu adat “kawin lari” di mana mempelai pria membawa lari mempelai wanita sebelum kemudian dilakukan prosesi adat resmi.
BACA JUGA:Misteri Jejak Kuno yang Tersembunyi di Balik Hutan Tua Akhirnya Terungkap
Tradisi ini diyakini sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat keluarga mempelai perempuan.
Selain itu, masyarakat Sasak juga dikenal dengan rumah adat Bale Tani yang terbuat dari bambu, kayu, dan atap alang-alang.
Salah satu desa yang masih melestarikan rumah adat ini adalah Desa Sade di Lombok Tengah. Desa ini kini menjadi destinasi wisata budaya yang banyak dikunjungi wisatawan.
Dalam bidang seni, Suku Sasak memiliki alat musik tradisional seperti gendang beleq yang dimainkan dalam upacara adat dan perayaan.
BACA JUGA:Yuk Ungkap Misteri Batu Megalit di Tengah Ladang yang Bikin Penasaran dan Penuh Cerita
Tarian-tarian tradisional seperti Peresean (pertarungan menggunakan rotan dan perisai) juga menjadi bagian penting dalam identitas budaya Sasak.
Keberagaman dan Identitas Masa Kini
Saat ini, mayoritas masyarakat Sasak beragama Islam, namun mereka tetap memegang erat kearifan lokal yang diwariskan leluhur.
Meskipun modernisasi semakin kuat, identitas budaya Sasak masih sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam adat, seni, maupun bahasa.
BACA JUGA:Pesona Wisata Malam Kota Tua yang Diselimuti Lampu Temaram Nan Romantis
Keberadaan Suku Sasak menjadi bagian penting dari mozaik kebudayaan Indonesia.
Sejarah panjang mereka membuktikan bahwa masyarakat Sasak mampu beradaptasi dengan berbagai pengaruh luar, namun tetap menjaga ciri khasnya sendiri.