Arsitektur dan Struktur Bangunan
Rumah adat Balla Lompoa berbentuk rumah panggung khas Bugis-Makassar, yang dibangun dengan material utama kayu ulin dan kayu besi agar kuat dan tahan lama.
Pondasi ditopang oleh puluhan tiang kayu besar yang membuatnya tampak kokoh.
Atap rumah berbentuk pelana, menjulang tinggi dengan susunan simetris, mencerminkan keagungan dan wibawa kerajaan.
BACA JUGA:Dari Lirik Sederhana, Lagu Daerah Jadi Bahasa Perlawanan
Dinding dan lantai terbuat dari papan kayu, sementara tangga kayu dipasang di bagian depan sebagai akses utama.
Balla Lompoa memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi dengan panjang 60 meter dan lebar 40 meter. Bagian dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruangan penting, seperti:
Baruga, ruang utama untuk menerima tamu penting dan tempat dilaksanakannya upacara kerajaan.
Ruang penyimpanan pusaka, tempat disimpannya benda-benda berharga seperti mahkota, pedang pusaka, keris, tombak, serta regalia kerajaan.
BACA JUGA:Ayo Kenali Jejak Uang Logam yang Menemani Hidup Manusia dari Dulu Hingga Kini
Ruang keluarga kerajaan, yang dulunya digunakan oleh raja dan keluarganya sebagai tempat beristirahat.
Kekhasan lain dari Balla Lompoa adalah ukiran dan ornamen kayu yang sarat dengan simbol-simbol budaya Bugis-Makassar, seperti motif flora, fauna, dan geometris yang melambangkan kehidupan, keberanian, serta keharmonisan.
Fungsi dan Peran Balla Lompoa
Pada masa kerajaan, Balla Lompoa bukan sekadar tempat tinggal, melainkan pusat segala aktivitas pemerintahan, politik, dan budaya.
BACA JUGA:Yuk Simak Transformasi Simbol Kekuasaan dari Keris ke Dunia Teknologi
Di sinilah raja mengatur strategi pemerintahan, menerima tamu dari kerajaan lain, hingga menyimpan benda pusaka sebagai legitimasi kekuasaan.