½ sdt garam
2 lembar daun pandan, simpulkan
Cara Membuat:
Campur bahan kering: dalam panci, masukkan sebuah tepung ketan, agar-agar bubuk, gula pasir, gula merah, cokelat bubuk, dan garam. Aduk rata.
Tambahkan santan: tuang santan encer sedikit demi sedikit sambil diaduk agar tidak menggumpal. Masukkan juga santan kental.
Masak adonan: nyalakan api kecil, masukkan daun pandan, lalu masak sambil terus diaduk agar tidak gosong di dasar panci.
Aduk hingga kental: masak sampai adonan meletup-letup, kental, dan mengilap (±45 menit–1 jam).
Tuang & dinginkan: siapkan loyang atau wadah tahan panas, oles tipis minyak, lalu tuang adonan dodol.
Biarkan set: tunggu dingin, kemudian potong-potong sesuai selera.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Kerak Telor, Kuliner Betawi Legendaris yang Pernah Jadi Favorit Bangsawan Belanda
BACA JUGA:Wisata Kuliner Sukabumi: Menyelami Makanan Tradisional yang Bertahan Sejak Zaman Belanda
Tips:
Harus diaduk terus menerus agar dodol tidak gosong dan santan tidak pecah.
Bisa ditambahkan wijen sangrai untuk taburan biar lebih wangi.
Simpan di wadah tertutup agar dodol lebih awet dan tidak cepat keras.