PAGARALAMPOS.COM - Gunung Karang adalah gunung berapi tua yang kini tidak aktif, terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Dengan ketinggian sekitar 1.778 mdpl, gunung ini bukan hanya menjadi lanskap indah di barat Pulau Jawa, tetapi juga menyimpan jejak sejarah, budaya, serta nilai spiritual yang kuat bagi masyarakat sekitar.
Sebagai salah satu gunung tertinggi di Banten, Gunung Karang telah lama dianggap sebagai simbol kebesaran dan tempat yang sarat cerita rakyat, legenda, hingga aktivitas keagamaan yang diwariskan turun-temurun.
Asal Usul Nama Gunung Karang
Nama “Gunung Karang” diyakini berasal dari bahasa Sunda, di mana kata karang merujuk pada batu besar atau batu karang.
BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Hal ini selaras dengan kondisi geologisnya yang terbentuk dari batuan vulkanik tua. Namun, sebagian masyarakat menilai nama tersebut juga menyimpan makna filosofis: melambangkan kekuatan dan keteguhan, sebagaimana karakteristik gunung itu sendiri.
Jejak Sejarah dan Peran Budaya
Dalam sejarah Banten, Gunung Karang kerap dianggap sebagai tempat yang sakral. Pada masa Kesultanan Banten, gunung ini diyakini memiliki hubungan erat dengan para ulama dan tokoh penyebar Islam.
Banyak peziarah mendatangi kawasan ini untuk berdoa atau mencari ketenangan. Salah satu lokasi yang cukup penting adalah Kaki Gunung Karang, tempat berdirinya Masjid Agung Pandeglang serta Makam Syekh Mansyur, ulama besar yang dikenal berperan dalam perjuangan melawan kolonial Belanda.
Legenda dan Cerita Rakyat
Gunung Karang tidak lepas dari kisah-kisah mistis yang masih hidup dalam ingatan masyarakat. Ada cerita tentang tokoh sakti yang bertapa di puncak gunung hingga memperoleh kesempurnaan spiritual, lalu menurunkan ilmunya kepada warga.
BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua
BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu