Kekhawatiran muncul terkait privasi, kenyamanan pasangan, serta persoalan persetujuan.
Apa yang dahulu dianggap sakral, kini bagi sebagian orang justru dirasa mengganggu.
Modernisasi hukum perkawinan dan perubahan nilai budaya membuat perlahan tradisi ini berkurang.
Privasi dianggap lebih penting, sementara sakralitas pernikahan tidak lagi membutuhkan saksi dalam bentuk ritual tidur bersama.
Nilai Budaya dan Jejak Sejarah
Meski kini jarang dilakukan, Bedding Ceremony tetap menjadi bagian penting dari catatan sejarah budaya pernikahan.
BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua
BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu
Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat di masa lalu memahami simbol kesetiaan, penyatuan, dan legitimasi perkawinan.
Di era modern, tradisi ini lebih banyak dipandang sebagai warisan budaya ketimbang praktik nyata. Ia menyimpan pelajaran tentang bagaimana adat dan simbol dapat berubah seiring dengan pergeseran nilai masyarakat.