Mataram Kuno diperintah oleh dinasti Sanjaya (Hindu) dan dinasti Syailendra (Buddha). Kedua dinasti ini hidup berdampingan dan menunjukkan toleransi beragama yang tinggi.
4. Kerajaan Demak: Kerajaan Islam Pertama di Jawa
Memasuki era Islam, Kerajaan Demak muncul sebagai kerajaan Islam pertama dan penting di Jawa. Berdiri pada abad ke-15, Demak dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Raden Patah, sebagai sultan pertama Demak, menjadikan kerajaan ini kuat secara militer dan spiritual. Keberadaan Masjid Agung Demak, yang masih berdiri kokoh hingga kini, menjadi simbol peran penting kerajaan ini dalam Islamisasi Nusantara.
5. Kesultanan Aceh Darussalam: Simbol Perlawanan dan Pendidikan Islam
Di ujung barat Indonesia, Kesultanan Aceh Darussalam adalah kerajaan Islam yang berpengaruh di abad ke-16 hingga ke-19. Sultan Iskandar Muda adalah tokoh penting yang memperkuat militer, memperluas wilayah, dan menjadikan Aceh sebagai pusat pendidikan Islam.
Aceh juga menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Warisan seperti Masjid Raya Baiturrahman dan berbagai manuskrip Islam klasik menegaskan tingginya peradaban Aceh kala itu.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kerajaan Galuh: Jejak Peradaban Sunda Kuno di Tanah Priangan!
6. Kesultanan Ternate dan Tidore: Penguasa Rempah di Timur
Kedua kesultanan ini berperan besar dalam sejarah perdagangan rempah-rempah dunia. Berlokasi di Maluku, Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore saling bersaing dan berdiplomasi dengan bangsa asing seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda.
Mereka dikenal sebagai kerajaan penghasil cengkeh dan pala, komoditas yang sangat berharga di era perdagangan global. Kisah heroik Sultan Baabullah dari Ternate yang mengusir Portugis menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme di timur Nusantara.
7. Kerajaan Kutai: Kerajaan Tertua di Indonesia
Kutai Martadipura, yang berlokasi di Kalimantan Timur, adalah kerajaan tertua di Indonesia. Berdiri pada abad ke-4 M, kerajaan ini beraliran Hindu dan dipimpin oleh Raja Mulawarman, yang dikenal bijaksana dan dermawan.
Prasasti Yupa, peninggalan batu bertulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, menjadi bukti otentik keberadaan Kutai dan perkembangan budaya India di Nusantara.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Misteri Gunung Lawu: Antara Legenda, Kerajaan, dan Cerita Mistis!
Peninggalan Kerajaan yang Menjadi Warisan Budaya