Pasar Setan
BACA JUGA:Karangetang, Api Abadi dari Utara Sulawesi: Sejarah Letusan dan Kehidupan di Kaki Gunung
Banyak pendaki yang mengaku mendengar suara riuh seperti pasar di tengah hutan, padahal tidak ada siapa pun. Suara itu disebut sebagai "Pasar Setan", tempat berkumpulnya makhluk halus.
Dilarang berbicara sembarangan atau menanggapi suara-suara aneh ini, karena dipercaya bisa membuat orang tersesat atau kerasukan.
Larangan Menggunakan Baju Hijau
Seperti mitos yang berkembang di Pantai Selatan, di Gunung Lawu juga ada larangan tak tertulis tentang pemakaian baju hijau.
Warna ini dikaitkan dengan kekuatan gaib dan bisa "menarik perhatian" makhluk halus tertentu.
BACA JUGA:Gunung Poteng Kalimantan Barat: Sejarah, Mitos, dan Peran Vital dalam Peradaban Lokal
Pendaki yang Menghilang
Terdapat beberapa laporan pendaki yang hilang misterius di Gunung Lawu dan tidak ditemukan hingga kini. Masyarakat percaya bahwa orang-orang ini “diambil” oleh penunggu gunung karena melanggar aturan tidak tertulis atau bersikap sembarangan.
Harmoni Alam, Sejarah, dan Spiritualitas
Gunung Lawu bukan hanya sekadar tempat pendakian, tapi juga ruang di mana alam, sejarah, dan spiritualitas berpadu.
Bagi sebagian orang, Lawu adalah tempat untuk menyatu dengan alam dan mencari ketenangan batin. Bagi yang lain, ia adalah situs sejarah dan simbol kejayaan masa lalu.
BACA JUGA: Rekomendasi Jalur Pendakian Gunung Gede yang Jadi Favorit Pendaki, Lihat Disini!
Maka tak heran jika gunung ini memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu—baik bagi pendaki, pencari spiritual, maupun pecinta sejarah.
Siapa pun yang datang ke Gunung Lawu akan pulang dengan cerita dan kesan mendalam.