Mengenal Suku Abui: Jejak Budaya dan Tradisi Leluhur di Tanah Alor

Senin 30-06-2025,12:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Jejak Budaya Maluku di Museum Siwalima: Dari Koleksi Sejarah hingga Kearifan Lokal

Semangat gotong royong juga sangat hidup, terlihat dari kerjasama dalam kegiatan pertanian dan tradisi.

Mayoritas warga menggantungkan hidup dari bercocok tanam seperti jagung, ubi, dan sayuran lokal.

Di samping itu, aktivitas berburu dan menangkap ikan masih dijalankan sebagai bagian dari mata pencaharian turun-temurun.

Keterbatasan infrastruktur dan teknologi membuat gaya hidup tradisional ini tetap lestari hingga hari ini.

Kepercayaan dan Adat Istiadat

Sistem kepercayaan yang dianut suku Abui berakar pada animisme, di mana alam dan roh leluhur dianggap memiliki kekuatan spiritual yang harus dihormati. Upacara adat sering kali dilakukan dalam berbagai peristiwa penting seperti panen, pernikahan, dan kematian.

Salah satu upacara adat yang paling dikenal adalah ritual “Kewang”, yang dilakukan untuk memohon perlindungan serta keberkahan dari para leluhur.

Dalam ritual ini, doa-doa dan persembahan dipimpin oleh tetua adat dengan suasana yang penuh penghormatan.

BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Kalimantan Selatan: Mengenal Arsitektur dan Nilai Budaya Rumah Baanjung!

BACA JUGA:Sejarah Suku Zulu: Perjalanan Sebuah Bangsa Pejuang dari Afrika Selatan!

Kebudayaan Abui juga tampak dalam seni tari, musik tradisional, dan kerajinan seperti anyaman serta ukiran kayu.

Karya seni ini bukan sekadar hiasan, tetapi juga memiliki nilai simbolik sebagai identitas sosial dan media penyampaian nilai-nilai antar generasi.

Bahasa dan Pendidikan

Bahasa Abui termasuk dalam rumpun bahasa non-Austronesia (Papuan) dan masih digunakan secara aktif dalam kehidupan harian masyarakat.

Bahasa ini memiliki beberapa varian dialek tergantung wilayah, meskipun bahasa Indonesia kini juga semakin luas digunakan, terutama dalam pendidikan dan interaksi luar.

Kategori :