Perang ini berlangsung di lereng Jabal Uhud, di mana Nabi Muhammad menempatkan 50 pasukan pemanah di atas bukit kecil yang kini dikenal sebagai Bukit Rumah.
untuk menjaga pertahanan dari serangan musuh dari arah belakang.
Jalannya Perang
Awalnya, pasukan Muslim berhasil mendesak mundur kaum Quraisy.
Namun, karena mengira perang telah usai dan tergoda oleh harta rampasan perang, sebagian besar pemanah yang ditempatkan oleh Nabi meninggalkan pos mereka.
Melihat celah ini, pasukan Quraisy yang dipimpin oleh Khalid bin Walid — saat itu masih musuh Islam — melakukan serangan balik dari arah belakang.
Situasi pun berbalik. Pasukan Muslim menjadi kacau, banyak yang gugur, dan Nabi Muhammad sendiri terluka cukup parah.
Dalam kekacauan itu, tersebar kabar bahwa Nabi telah gugur, yang membuat semangat tempur kaum Muslimin menurun drastis.
Gugurnya Para Syuhada
Dalam perang ini, sekitar 70 sahabat Nabi gugur sebagai syuhada, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi yang dikenal sebagai "Singa Allah".
Tempat ini hingga kini menjadi salah satu lokasi ziarah penting bagi umat Islam yang berkunjung ke Madinah.
BACA JUGA:Sejarah Bukit Raya: Menyelami Jejak Alam dan Budaya di Jantung Kalimantan!
Pelajaran dari Perang Uhud
Meskipun secara taktis umat Islam mengalami kekalahan dalam Perang Uhud, peristiwa ini memberikan banyak pelajaran penting:
Kedisiplinan dalam menjalankan perintah adalah hal mutlak dalam perjuangan.
Ketidakpatuhan sebagian pasukan pemanah menjadi penyebab utama kekalahan.