PAGARALAMPOS.COM- Bukit Sikunir, yang terletak di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Adalah salah satu destinasi wisata yang kini menjadi primadona bagi para pencinta alam dan pemburu matahari terbit.
Dengan ketinggian sekitar 2.263 meter di atas permukaan laut, Bukit Sikunir menawarkan panorama alam yang memesona dan kabut tipis yang menyelimuti perbukitan menjadi ciri khasnya.
Namun, di balik keindahan alamnya, Bukit Sikunir juga menyimpan jejak sejarah dan kearifan lokal yang layak untuk diungkap.
Asal Usul Nama "Sikunir"
Nama "Sikunir" konon berasal dari kata "kunir", yang dalam bahasa Jawa berarti kunyit. Warna kuning keemasan saat matahari terbit dari puncak bukit ini menyerupai warna kunyit yang telah diparut atau diiris.
Dalam budaya Jawa, warna kuning atau keemasan juga sering diasosiasikan dengan keberkahan dan kemakmuran.
Sehingga tak mengherankan jika Bukit Sikunir menjadi simbol keindahan yang membawa keberuntungan bagi warga sekitar.
Nama ini telah melekat selama bertahun-tahun, dan mulai dikenal luas seiring meningkatnya jumlah wisatawan yang membagikan potret matahari terbit dari Sikunir ke berbagai platform digital.
Warna jingga keemasan yang menyemburat dari balik pegunungan, termasuk Gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, hingga Merbabu, menjadi daya tarik utama yang tak tertandingi.
BACA JUGA:Sejarah Bandara Soekarno-Hatta: Dari Lahan Cengkareng Menuju Gerbang Udara Internasional Indonesia!
Jejak Sejarah dan Peran Masyarakat Lokal
Secara historis, Bukit Sikunir tidak terlepas dari hubungan erat masyarakat Dieng dengan alam dan kepercayaan kuno.